Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kota Kecil Mematikan Itu Bernama Chernobyl!

30 Mei 2023   17:08 Diperbarui: 30 Mei 2023   19:01 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chernobyl adalah nama sebuah kota kecil di Ukraina yang terkenal karena kecelakaan nuklir yang terjadi pada tanggal 26 April 1986. Kejadian ini merupakan salah satu bencana nuklir paling parah dalam sejarah dunia. Letaknya berada sekitar 130 kilometer di sebelah utara kota Kiev, ibu kota Ukraina.

Pada saat kecelakaan, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl memiliki empat reaktor nuklir. Reaktor nomor empat mengalami ledakan hebat yang menghancurkan bangunan reaktor dan melepaskan radiasi besar ke atmosfer. Penyebab ledakan tersebut disebabkan oleh serangkaian kesalahan desain dan kesalahan manusia selama pengujian rutin di reaktor.

Akibat ledakan itu, sejumlah besar materi radioaktif dilepaskan ke atmosfer dan mencemari wilayah sekitarnya. Radius pengaruh radiasi mencapai ratusan kilometer. 

Ratusan ribu orang dievakuasi dari area terdampak dan kota Pripyat, yang merupakan kota yang dihuni oleh pekerja pembangkit listrik, ditinggalkan dan dinyatakan sebagai zona penyangga.

Pemerintah Soviet pada saat itu langsung merespon kecelakaan ini dengan mengirim tim pemadam kebakaran dan pasukan militer untuk membantu dalam upaya pemadaman dan penyelamatan. 

Mereka membangun 'sarkofagus' beton raksasa untuk menutup reaktor yang rusak dan membatasi radiasi yang keluar. Bangunan ini kemudian dikenal sebagai "Sarkofagus Chernobyl".

Kecelakaan Chernobyl menyebabkan kematian langsung sebanyak dua orang saat ledakan terjadi, dan kemudian puluhan orang lainnya meninggal akibat paparan radiasi tinggi dalam beberapa minggu setelah kejadian tersebut. 

Jumlah korban jangka panjang yang disebabkan oleh radiasi, seperti kanker dan penyakit lainnya, masih diperdebatkan, tetapi perkiraan jumlah korban jiwa berkisar antara ribuan hingga puluhan ribu.

Setelah kejadian Chernobyl, pemerintah Soviet memberlakukan zona eksklusi seluas 30 kilometer di sekitar pembangkit listrik. Wilayah tersebut tetap tidak dihuni dan menjadi zona yang terkontaminasi secara radiasi. 

Sejak kejadian itu, upaya pemulihan dan penelitian dilakukan untuk memahami dampak jangka panjang dari bencana nuklir Chernobyl, serta memperbaiki keamanan dan protokol keselamatan nuklir di seluruh dunia.

Lantas semenjak kejadian tersebut, bagaimanakah nasib kota Chernobyl sekarang?

(istockphoto.com)
(istockphoto.com)

Saat ini, kota Chernobyl tetap menjadi tempat yang tidak dihuni secara permanen dan merupakan bagian dari zona eksklusi yang didirikan setelah kecelakaan nuklir. Namun, beberapa aktivitas terbatas telah diperbolehkan di wilayah tersebut.

Pada tahun 2011, pemerintah Ukraina memutuskan untuk membuka kembali Chernobyl sebagai tujuan wisata. Sebagai bagian dari zona eksklusi, kawasan tersebut menyediakan tur yang diawasi dengan ketat bagi para pengunjung. 

Wisatawan dapat mengunjungi kota Pripyat yang ditinggalkan, melihat reruntuhan reaktor nuklir, dan mendapatkan wawasan tentang dampak tragis dari bencana Chernobyl.

Selain wisata, sejumlah kegiatan terbatas juga berlangsung di kawasan tersebut. Terdapat beberapa staf yang tinggal di sana untuk menjaga keamanan, memantau lingkungan, dan melakukan pemeliharaan. 

Selain itu, ada juga program penelitian yang berfokus pada lingkungan dan dampak radiasi jangka panjang. Para ilmuwan mempelajari flora, fauna, dan ekosistem di sekitar Chernobyl untuk memahami bagaimana kehidupan berkembang dalam kondisi radiasi tinggi.

Upaya terus dilakukan untuk mengelola zona eksklusi dan mengurangi tingkat radiasi di sekitar Chernobyl. Pada tahun 2016, sebuah sarung pelindung baru yang disebut "New Safe Confinement" dibangun di atas sarkofagus asli untuk melindungi reaktor yang rusak. Bangunan ini dirancang untuk mencegah kebocoran radiasi dan memberikan perlindungan jangka panjang.

Meskipun demikian, perhatian terhadap keamanan nuklir dan konsekuensi dari bencana Chernobyl tetap tinggi. Kecelakaan Chernobyl telah memberikan pelajaran berharga bagi komunitas internasional dalam hal perlindungan nuklir dan keselamatan radiasi. Bencana tersebut juga menjadi pengingat penting akan bahaya yang terkait dengan teknologi nuklir dan perlunya kehati-hatian dalam penggunaannya.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun