Dalam kitab Muwasyafatul Qulub karangan Al Ghazali, diceritakan suatu ketika Rasulullah berkumpul dengan para sahabat di bulan Suci Ramadhan. dikisahkan, bahwa Rasullah Muhammad SAW sempat tesenyum sendiri. Lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya,
"Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?"
Rasullah menjawab, "Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika dimana seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga. Ada salah seorang nabi yang dengan membawa pedang, yang tidak mempunyai pengikut satu pun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam'un"
Syam'un Al Ghazi AS memiliki beberapa nama; dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syam'un. Dalam bahasa Ibrani dikenal dengan nama Simson, dan dalam Alkitab Nasrani disebut Samson. Beliau adalah Nabi yang berasal dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi untuk menumpas kaum kafir. Beliau diberikan mukjizat oleh Allah dalam menjalankan tugasnya dalam kenabian.
Dengan rambut panjang menjuntai hingga menyentuh tanah dan perawakan yang kuat , ia dapat dengan mudah untuk melunakkan besi dan dapat merobohkan istana. Nabi Syam'un memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama "Liha Jamal" . Melalui pedangnya itu beliau dapat membunuh ribuan orang kafir, hingga tak terhitung lagi berapa banyak orang kafir yang telah ditumpasnya. Tidak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar, dengan perantara pedangnya, atas izin Allah dapat dihadirkan makanan dan minuman.
Nabi Syam'un merupakan seorang muslim yang dikenal juga sebagai pembela agama tauhid. Beliau memerangi kaum kafir selama 1000 bulan dan hanya dengan menggunakan pedangnya sebagai senjata. Beliau mengerahkan semua ketangguhan dan keperkasaannya untuk menentang penguasa kaum kafir saat itu, yakni raja Israil.
Hingga suatu ketika Raja Israil kewalahan dan ingin menundukkan Nabi Syam'un. Ia pun membuat sayembara, "Barang siapa yang bisa menangkap Syam'un Al Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah".
Istri Nabi Syam'un yang seorang kafir pun tergiur dengan tawaran harta berlimpah yang ditawarkan Raja Israil. Ia bersedia ikut melumpuhkan suaminya dan bekerjasama dengan orang -- orang kafir. Orang -- orang kafir lalu memberinya ide kepada istri Nabi Syam'un untuk mengikat Nabi Syam'un saat sedang tertidur.
Pertama, ia mencoba mengikat tangan dan kakinya dengan tali. Kemudian saat Nabi Syam'un terbangun ia bertanya, "Wahai isteriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini?"
Isterinya pun menjawab, "Aku yang mengikatnya, untuk menguji sejauh mana kekuatanmu."
Kemudian dengan mudah Nabi Syam'un melepaskan ikatan tali itu dengan ucapan doa. Percobaan isterinya pun gagal. Keesokkan harinya orang -- orang kafir memberikan isteri Syam'un dengan rantai. Ia kembali mencoba mengikat Nabi Syam'un saat sedang tertidur. Namun ketika Nabi Syam'un bangun, dengan seucap doa dengan mudahnya rantai itu terlepas. Percobaannya lagi -- lagi gagal. Hingga akhirnya isterinya membujuknya untuk menceritakan rahasia kekuatan yang telah dimilikinya.