Halo, Pakde Jokowi. Apa kabar? Semoga baik-baik saja, ya. Jaga kesehatanmu, Pakde. Sebentar lagi pilkada putaran 2, lho. Apalagi akhir-akhir ini Pakde harus bolak-balik Jakarta-Solo untuk berbagai kegiatan.
Di Solo, Pakde harus mengerjakan tugas pokok sebagai walikota. Tentu saja tugas itu tidak ringan. Banyak hal yang harus difokuskan agar kerja Pakde maksimal. Sayangnya, Pakde lebih senang sering-sering berkunjung ke Jakarta, meskipun hanya untuk makan siang. Wah, padahal Pakde kan belum dapat cuti dari pekerjaan Pakde di Solo. Â Padahal lagi, makan siang memangnya tidak bisa di Solo saja, ya? Ah, Jakarta memang tempat yang asyik untuk kongkow-kongkow ya, Pakde. Semua orang juga tahu itu.
Oh ya, Pakde Jokowi. Satu hal yang ingin saya tanyakan, mengapa Pakde begitu menggebu ingin menjadi pemimpin masyarakat Jakarta? Mengapa Pakde tidak cukup puas dengan menjadi walikota Solo yang ―katanya― berhasil mencapai predikat sebagai Walikota Terbaik Dunia? Bukankah itu sebuah predikat yang baik? Kalau Pakde Jokowi terlalu menggebu-gebu untuk menjadi gubernur Jakarta, saya jadi berpikir bahwa Pakde Jokowi  membawa kepentingan terselubung ke Jakarta.
Waahh, sayang ya, Pakde Jokowi. Padahal wargamu di Solo sana masih sangat membutuhkanmu, lho. Lihat saja tingkat kemiskinan rakyatmu yang masih sangat tinggi dibanding Jakarta.  Kalau Pakde Jokowi meninggalkan Solo, apa jadinya rakyatmu yang masih di bawah garis kemiskinan itu? Lagipula, ke mana saja Pakde selama ini? Kok, tingkat kemiskinan masih jauh lebih tinggi dibandingkan Jakarta? Pakde, sih, hobi jalan-jalan ke Jakarta terus ….
Menurut saya, lebih baik Pakde Jokowi konsentrasi pada anak-anak di Kota Solo, deh. Mereka menanti uluran tangan Pakde dengan program-programnya, agar 27.776 anak putus sekolah ini bisa melanjutkan pendidikan. Â . Kan, katanya Pakde Jokowi punya program pendidikan gratis untuk anak-anak Jakarta kalau Pakde menang pemilukada DKI. Sebelum mengecoh lebih banyak warga DKI, sebaiknya Pakde Jokowi menerapkan program itu ke anak-anak Solo, deh. Kasihan mereka, Pakde. Kalau Pakde Jokowi belum bisa menangani mereka, bagaimana Pakde bisa membawa anak-anak Jakarta ke jenjang pendidikan yang lebih baik?
Pakde Jokowi yang baik. Bagaimana pun juga, saya benar-benar mendukungmu. Mendukung program-program kerjamu untuk diterapkan di Solo. Mendukung dirimu untuk tetap menjadi walikota Solo. Juga, mendukung agar Pakde Jokowi tetap menjadi pemimpin yang amanat. Sayang sekali deh, kalau predikat walikota terbaik yang sudah didapat berganti menjadi predikat pemimpin yang tidak amanat.
Bagaimana, Pakde Jokowi? Kapan Pakde akan pulang ke Solo dan kembali mengerjakan pekerjaan sebagai walikota dengan penuh konsentrasi? Saya benar-benar mendukungmu lho, Pakde.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H