Di tahun 2024, Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk tri dharma pendidikan. Sasaran kegiatan yaitu Guru Taman Kanak-kanak anggota Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Sejumlah 44 orang guru dari 20 TK mengikuti kegiatan edukasi dan pelatihan pada hari Sabtu, tanggal 22 Juni 2024, bertempat di Ruang Kuliah A FKG Universitas Airlangga Kampus A. Menghadirkan narasumber Profesor di bidang Ilmu Kedokteran Gigi Anak yaitu Prof. Seno Pradopo, drg., Ph.D., Sp.KGA, Subsp.KKA(K) yang menyampaikan materi mengenai seputar trauma gigi pada anak-anak. Kegiatan edukasi dilanjutkan dengan kegiata  pelatihan yang diberikan oleh tim beranggotakan staf dosen pengajar dan mahasiswa peserta program pendidikan dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak FKG Universitas Airlangga. Dalam pelatihan ini, peserta dibekali dengan First Aid Emergency Dental Kit berupa box yang berisikan alat dan bahan yang diperlukan dalam penangananan pertama kasus trauma gigi di sekolah. Harapan dari kegiatan pendidikan dan pelatihan ini adalah umtuk mempersiapkan guru sebagai orang yang berkompeten dalam bertanggung jawab memberikan pertolongan pertama trauma gigi di sekolah, karena guru sebagai orang yang mendapati kejadian pertama kali di sekolah. Pertolongan pertama penting pada kasus trauma untk menghindari kebutuhan perawatan yang lebih kompleks. Pertolongan pertama pada kasus trauma gigi berupa menenangkan anak, pemeriksaan daerah yang terkena trauma, pembersihan daerah yang terkena trauma, termasuk menghubungi orangtia dan bila diperlukan mengantarkan anak ke dokter gigi terdekat.
Dengan membekali guru sekolah pengetahuan dan ketrampilan melakukan penanganan pertama kasus trauma gigi di sekolah, secara langsung telah bekerjasama membantu dokter gigi dan orangtua megupayakan anak memiliki OHRQoL yang baik. Oral Health Related Quality of Life anak, yaitu bagaimana kesehatan mukut anak mempengaruhi kesejahteraan hidup anak. Dengan pertolongan pertama pada kasus trauma gigi anak, meminimalkan dampak jangka panjang atau kebutuhan perawatan yang lebih kompleks. Dengan demikian, anak-anak akan tetap dapat bersekolah dengan semangat dan ceria.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H