Mohon tunggu...
bakhtiar ardiansyah
bakhtiar ardiansyah Mohon Tunggu... -

widyaiswara dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maulid, Mulud dan Moled

17 Januari 2014   01:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:45 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

saat kalender 2014 memasuki minggu keduanya, maka semua dapat melihat ada tanggal merahnya. yach, selasa 14 januari merupakan peringatan maulid nabi muhammad SAW. namun ada satu hal yang menggelitik terhadap perayaan tersebut, sehingga penulis memberikan opininya dengan judul maulid, mulud dan moled.

sudah tradisi disetiap daerah melaksanakan peringatan maulid nabi besar muhammad SAW. namun apakah kebiasaan didaerah ini sudah sesuai dengan ajaran nabi atau tidak. nabi memang tidak pernah mengajarkan umatnya untuk memperingati hari kelahirannya, namun sebagai pencerminan dari diri nabi, kita pun diharapkan mengenang dan selalu mengikuti ajaran rasulullah tersebut.

dalam serangkaian acara peringatan, teramati terdapat 3 (tiga) peristiwa yang terjadi :

1. mulud

Mulud ini saya pandang sebagai suatu acara peringatan dengan melaksanakan acara memasukkan sesuatu ke mulut alias makan-makan. bahkan dibeberapa daerah pun menjadi suatu acara khusus yang intinya saling berkunjung dan saat menghadiri acara tersebut diawali dengan doa dan ditengahi bahkan sampai berakhir pun dengan acara makan-makan. masyarakat yang tergolong berkemampuan rendah pun tidak segan-segan untuk pinjam uang kesana kemari demi bisa melakukan mengundang orang ke rumahnya untuk makan-makan dengan acara muludan.

2. moled

acara ini lebih seru lagi, karena dikoordinir oleh pemuka masyarakat dan acara utama adalah moled atau muter muter perut alias menari atau sering kita kenal dengan dangdutan. belum lagi penarinya dengan pakaian seronok dan seksi. para penonton pun bergoyang sambil minum minuman keras. astagfirullahaladzim.

3. maulid

acara ini dilaksanakan pada umumnya dimasjid masjid. diawali dengan pembacaan kalam ilahi dan dengan acara puncak hikmah maulid nabi yang disampaikan oleh ustadz atau kiyai.

semoga kita dapat memilih mana yang lebih sesuai dan membawa keberkahan dan sesuai dengan tuntunan agama yang menjadikan islam sebagai rahmatan lilalamin. semoga...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun