Tolong, jangan lagi menghadap-hadapkan dokter dengan masyarakat. Toh, dokter pun adalah bagian dari masyarakat. Bagian kecil dari masyarakat yang selain memiliki kewajiban melayani pasien, juga memiliki hak untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat.
Tidak ada niatan sama sekali untuk menjadi kebal terhadap hukum. Hukumlah para dokter yang mencuri, merampok, menipu, aborsi tanpa indikasi medis, ataupun tindakan kriminal lainnya. Tapi jangan memperlakukan mereka yang telah berupaya untuk menolong namun akhirnya gagal, seperti seorang penjahat.
Tidak ada niatan sama sekali untuk menelantarkan pasien. Para dokter yang bertugas telah dihimbau untuk tidak meninggalkan pelayanan di UGD, ICU/ICCU, ruang bersalin, ruang operasi Cito, ataupun pelayanan emergency lainnya. Dokter lainnya, diharapkan ikut serta menyampaikan aspirasinya, atau sekedar berdiam diri di rumah melakukan instropeksi diri dan berdoa.
Teman-teman media sepertinya sangat senang menjadikan aksi ini sebagai komoditi, menaikkan rating pemberitaannya. Tapi tolonglah jangan lupakan prinsip dan etika dalam menyampaikan berita, melihat semuanya dari berbagai aspek. Sangat tidak elok, hanya menampilkan beberapa cuplikan kejadian yang pada akhirnya mendiskreditkan profesi dokter, padahal kejadian-kejadian ini bisa saja terjadi sewaktu-waktu dan tidak terkait langsung dengan aksi solidaritas yang berlangsung.
Tanpa diprotes ataupun diancam, para dokter pastilah akan kembali melayani pasien. Toh, memang kita dididik untuk bekerja melayani pasien, dalam berbagai bentuk. Dokter meninggalkan masyarakat adalah hal yang mustahil, sebuah pemikiran yang naif.
Untuk para dokter, jangan putus asa karena hujan kritik yang ada. Ini adalah bukti kecintaan masyarakat kepada kita. Hanya sehari pergi, ketiadaannya begitu dirindukan. Tetap semangat melayani pasien sebagaimana sumpah yang telah kita ikrarkan. Dokter untuk rakyat, mengabdi untuk bangsa.
Sedikit tanggapan, mungkin curhat, atas apa yang terjadi beberapa hari ini..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H