Nuklir merupakan energi yang menarik. Dimana energi ini menjadi salah satu energi paling aman dan terbersih yang ada di dunia saat ini. Terutama jika dibandingkan dengan fosil. Salah satu cara supaya menghasilkan listrik dalam jumlah serta mengurangi pembakaran energi fosil adalah dengan memanfaatkan energi nuklir. Energi ini memang telah di anggap sebagai salah satu energi pilihan oleh banyak negara. Prancis dan China merupakan contoh besar dalam hal ini. Kedua negara tersebut telah bergantung kepada energi nuklir sebesar lebih dari 50% untuk pembangkit listrik negara tersebut. Berbeda dengan Indonesia yang saat ini masih bergantung kepada energi fosil, terutama batubara.
Nuklir kini dilihat sebagai energi alternatif yang paling di gemari negara-negara besar. Selain karena biaya produksinya yang cenderung lebih murah, energi ini juga dapat memainkan peran penting dalam penurunan skala emisi di dunia. 1 kg fisi nuklir setara dengan energi yang dilepaskan dari pembakaran 2.700 ton batubara standar. Dengan perbandingan yang sangat signifikan ini dapat dilihat bahwa nuklir jauh lebih efisien dibandingkan dengan batubara. Sebagian besar energi nuklir saat ini di dasari dengan atom uranium.
Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di Asia Tenggara juga harus mengadopsi energi tersebut. Jika dilihat dari segi keuntungan dan kelebihannya, energi ini menjadi salah satu kandidat kuat untuk menggantikan batubara sebagai energi utama di Indonesia. Uranium saat ini memang menjadi dasar sebagai bahan utama dalam energi nuklir. Namun, uranium bukan satu-satunya bahan yang bisa di olah menjadi energi nuklir. Thorium merupakan salah satu bahan utama dalam energi nuklir dan lebih unggul dari uranium. Dari segi ketahanan dan rendahnya radioaktif yang terkandung dalam unsur ini membuat thorium menjadi pilihan menarik bagi energi nuklir di masa depan. Fakta yang menarik adalah unsur ini sangat berlimpah di daerah Indonesia. Hal tersebut jika digunakan sebagai pembangkit listrik tentu membuat anggaran Indonesia menjadi lebih efisien dalam segi produksi dan membuat negara dapat menyediakan listrik dengan harga murah. Dalam segi lingkungan, Indonesia juga turut berpartisipasi dalam pengurangan penggunaan emisi di dunia yang bisa mengakibatkan perubahan iklim ekstrem.
Energi nuklir ini memang tidak 100% ramah lingkungan namun hal ini jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil tentu memiliki perbedaan yang signifikan. Saat ini Banyak stigma tersebar bahwa energi nuklir tidak aman. Namun, fakta yang terjadi di lapangan berbeda. Jika kita bandingkan energi nuklir memiliki jumlah korban yang lebih sedikit dibanding dengan energi fosil. Isu radioaktif juga membuat banyak masyarakat takut akan hal tersebut. Padahal, hal ini mempunyai mekanisme tersendiri yang telah di cetuskan oleh para ahli sehingga radioaktif tidak dapat mempengaruhi manusia. Namun, tidak ada industri manapun yang bisa terbebas dari kecelakaan. Hal terpenting yang bisa dilakukan suatu industri adalah meminimalisir terjadinya kecelakaan dan dampak berat terhadap manusia. Prinsip itu juga berlaku dalam industri nuklir. Jadi Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah belajar dari pengalaman dan di implementasikan dengan membuat suatu prosedur keamanan sebagai antisipasi jika hal buruk terjadi.
Tentunya untuk membangun reaktor komersil yang memadai perlu proses yang rumit. Terlebih untuk Indonesia yang baru pertama kali memakai energi ini. Pembangunan tempat pembangkit listrik yang strategis dan segala mekanisme keamanan harus teruji dengan baik. Sehingga jika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi hal tersebut dapat diantisipasi dengan baik sehingga tidak memakan korban.
Energi nuklir tentu merupakan energi yang patut dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia. Namun kondisi yang terjadi sekarang banyak masyarakat Indonesia yang belum tersosialisasi tentang energi nuklir ini. Mereka masih cenderung berpikir bahwa jika pembangkit nuklir ada di Indonesia, maka hal seperti insiden Chernobyl dan Fukushima dapat terjadi ke mereka. Sehingga membuat masyarakat enggan untuk menggunakan energi tersebut. Langkah pemerintah yang seharusnya di ambil adalah memberikan edukasi terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir sehingga masyarakat dapat teredukasi dan mendapatkan informasi fakta. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H