Tarekat dalam tasawuf adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tarekat merupakan metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah SWT melalui tahapan-tahapan atau maqamat. Tujuan utama sebuah tarekat, tasawuf adalah menekan hawa nafsu. Â Tarekat adalah kesungguhan hati (mujahadah al-nafs) dan meningkatkan kualitas karakter hati yang kurang menuju kesempurnaan dan naik dalam posisi kesempurnaan dengan sebab ditemani oleh para mursyid.
Tarekat dari perspektif cara,jalan,dan metode yang dilakukan para sufi dalam mencapai tiga tujuan Tasawuf, maka 1. Tarekat adalah metode tazkiyat al-nafs, yaitu yang menyucikan jiwa dari berbagai penyakit hati dan sifat- sifat tercela.  2. Tarekat adalah metode taqarrub ila Allah, yaitu metode mendekatkan diri kepada Allah Swt  sedekat- dekatnya. 3. Tarekat adalah metode hudur al-qalb maa Allah, yaitu metode merasakan kehadiran Allah swt didalan kalbu.Oleh sebab itu, Tarekat secara lengkap berarti tariqat al-sufiyyah, yaitu cara,jalan, atau metode para sufi dalam menyucikan diri, mendekatkan diri kepada Allah swt dan merasakan kehadiran-Nya di dalam kalbu.
Tarekat dari perspektif metode psikologi yang dilakukan oleh seorang mursyid dalam membimbing murid-muridnya guna merasakan zikir kalbu.Mula-mula tarekat hanya jalan menuju Allah swt yang ditempuh oleh seorang sufi secara individual. Sufi itu kemudian mengajarkan tariqat kepada murid-murid, baik secara individu maupun secara kelompok sehingga dari pengajaran ini terbentuklah jaringan guru-murid tarekat. Guru- guru tarekat itu disebut mursyid tarekat dan mereka mengikuti metode tokoh sufi tertentu. Para mursyid memiliki wewenang yang cukup besar untuk melakukan inovasi-inovasi kreatif dalam mengembangkan penerapan metode pendidikan, pelatihan jiwa, dan pendekatan diri kepada Allah Swt dibawah bimbingan dan pengawasan Mursyid.
Tarekat dari perspektif organisasi para pengamal tasawuf amali dibawah kepemimpinan mursyid. Para pengamal tarekat memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi kepada mursyid. Â Hubungan murid dengan mursyid dikondisikan sedemikian rupa secara sistematis dalam sebuah Code Of conduct (panduan sikap) agar murid dihadapan mursyid bagaikan mayat dihadapan orang yang memandikannya. Kondisi ini menghasilkan kepatuhan mutlak seorang murid kepada mursyid.Dalam organisasi tarekat, mursyid berada pada puncak piramida. Ia menempati posisi sentral dalam mengarahkan amaliah para pengikut tarekat, bahkan mengontrol totalitas kehidupan mereka. Pada umumnya komunikasi mursyid terhadap murid berisi nasihat,perintah, atau maklumat yang tak seorangpun diantara murid-murid tarekat berani mempertanyakan atau menolaknya.
Komponen Tarekat terbagi menjadi 8 bagian yaitu
1. Mursyid
Mursyid adalah pemimpin tertinggi dalam sebuah tarekat. Setiap tarekat memiliki mursyid yang membimbing murid-murid dalam melakukan berbagai amaliah tarekat, seperti zikir, wirid, tawajuh dan muraqabah. Mursyid tarekat memiliki kedudukan strategis dalam menentukan ajaran dan amalan tarekat.
2. Murid
 Murid yaitu seseorang yang berkehendak,berharap,atau menginginkan sesuatu, Dalam tarekat murid adalah para penempuh jalan rohani, yang berharap mendapat keridaan Allah swt mengenal-Nya dan mencintainya.Murid adalah orang- orang yang menghendaki perjumpaan dengan Allah Swt melalui ibadah,riadat, mujahadat dan munajat dibawah bimbingan mursyid.
3. Wirid
Wirid yaitu berarti sesuatu yang terjadi berulang-ulang.Dalam tarekat wirid adalah zikir yang dilakukan secara rutin.Wirid tarekat Qadariyah wa Naqsyabandiyah adalah berzikir setial selesai salat lima waktu dengan mengucapkan kalimat laa ilaha illa Allah sebanyak 165 kali.