5. Representasi dan Ideologi: Budaya visual dalam komunikasi seringkali terkait dengan bagaimana gambar dan simbol digunakan untuk mewakili ideologi, nilai-nilai budaya, dan identitas. Ini mencakup analisis bagaimana media visual membentuk persepsi publik tentang gender, ras, kelas, dan isu-isu sosial lainnya.
 Contoh Kajian
1. Iklan dan Branding: Analisis visual tentang bagaimana iklan membangun citra merek dan mempengaruhi perilaku konsumen.
Â
2. Sosial Media: Studi tentang bagaimana individu dan kelompok menggunakan platform visual seperti Instagram dan TikTok untuk membangun identitas dan komunitas.
3. Film dan Televisi: Analisis tentang penggunaan sinematografi, desain produksi, dan efek visual untuk menceritakan kisah dan menyampaikan pesan.
4. Fotografi Dokumenter: Kajian tentang bagaimana foto dokumenter dapat mempengaruhi opini publik tentang isu-isu sosial dan politik.
Dengan memahami posisi dan budaya visual dalam ilmu komunikasi, kita dapat lebih mengapresiasi kekuatan gambar dan simbol dalam menyampaikan pesan dan mempengaruhi masyarakat.
Adapun 9 Manfaat Komunikasi Visual Dalam Kajian Media Digital
Dalam proses pertukaran informasi, komunikator adalah sumber dari adanya ide rasional untuk sebuah pesan. Supaya sampai pada pihak yang dituju, komunikan, pesan tersebut harus disampaikan melalui media-media komunikasi. Di antara sekian banyak media, media visual sebagai pengantar pesan sekarang dipandang sebagai yang paling efektif, karena mengandalkan indera penglihatan dan mengurangi pemahaman rasio. Berikut 9 manfaat komunikasi visual Menurut Suryanto Dasep (2019: ) Â yaitu:
1. Informasi yang disampaikan jelas. Komunikasi visual merupakan proses penerusan infomasi yang disampaikan jelas, sehingga seorang komunikan secara mudah mampu memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator.
2. Menghemat konteks tulisan. Pesan yang disampaikan melalui suatu gambar atau visual ini berfungsi untuk menghemat konteks tulisan. Minimnya tulisan dalam komunikasi visual memudahkan komunikan memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator.Â
3. Menghemat tenaga. Visualisasi mengandalkan imajinasi yang sederhana agar komunikan juga mudah memahami pesan tersebut. Seorang komunikator tidak perlu menguras banyak tenaganya untuk menyalurkan komunikasi dalam bentuk komunikasi visual tersebut.Â
4. Menghemat waktu. Komunikasi visual bermanfaat bagi seorang komunikator yang memiliki keterbatasan waktu. Visualisasi dapat merespon pesan yang disampaikan oleh komunikator secara dalam waktu singkat.Â