Mohon tunggu...
ARDIAN PURWANA
ARDIAN PURWANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Selesaikan Apa Yang Telah Kamu Mulai!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotika untuk Mengkaji Pesan-Pesan pada Produk Media

27 Juli 2024   22:34 Diperbarui: 27 Juli 2024   22:42 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semiotika berasal dari bahasa yunani yaitu artinya "tanda" yangan mengandung "sinyal" berarti semiotika dikenal sebagai bahasa, kode, tanda dan unjaran manusia. Artinya "simeon" yang berarti tanda. Sementara itu, kata "semiotika" juga dapat merupakan penurunan kata Bahasa Inggris, yakni "semiotics". Nama lain dari semiotika adalah semiology.

Menurut Christomy dan Yuwono (2004), berpendapat bahwa semiotika adalah studi tentang tanda-tanda (sign), fungsi tanda, dan produksi tanda.

Contohnya: Pada rambu-rambu jalan bertuliskan huruf P, yang artinya area tersebut menjadi tempat berhenti atau parkir.

Definisi kedua diambil berdasarkan metode, yaitu aplikasi metode linguistik terhadap objek di luar bahasa yang biasa digunakan. Maksudnya adalah bahwa semiotika merupakan cara melihat segala "sesuatu" sebagai yang dikonstruksi dan difungsikan secara serupa dalam bahasa (esensi dari metode). Apa pun dapat dijelaskan sebagai bahasa (segalanya memiliki pembahasan): sistem kekerabatan, permainan kartu, gestur, ekspresi wajah, seni kuliner, ritual religius, dan perilaku serangga. Semiotika adalah suatu transfer bahasa metafora ke dalam segala fenomena non-linguistik. Prinsip pendekatan semiotika adalah perluasan jangkauan (ekstensi) dari term linguistik, sedangkan metode semiotika adalah suatu konsiderasi segala sesuatu sebagai metafora bahasa.

Mayoritas kebanyakan orang tidak memahami yang telah disepakati dalam semiotika. Ketika seseorang berkata "saya belajar semiotika", orang awam akan bertanya "apa itu?" Demikian halnya dengan mahasiswa yang mempelajari semiotika, meskipun mereka dapat menjelaskan dengan lengkap, bahkan memuat term, skema, dan formula, mereka dalam praktiknya tidak dapat menjelaskan alasan untuk mempelajarinya. Ketika seseorang ditanya "apa itu semiotika?", dia akan menjawab "ini berhubungan dengan tanda dan sistem tanda". Jawaban ini kemungkinan tidak memuaskan, bahkan untuk si pemberi jawaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun