Mohon tunggu...
Ardian Nugroho
Ardian Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis dan memotret menjadi cara saya untuk berbagi kesenangan dan keindahan alam dan budaya negeri.

Blog: www.ardiannugroho.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Melepas Tukik di Pantai Sindu Bali

12 Juli 2016   07:38 Diperbarui: 12 Juli 2016   07:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak masih mengamati penyu yang dilepaskan hingga tidak terlihat lagi. Mereka sampai berulang kali memberikan ucapan semangat dan kata-kata perpisahan.

Anak-anak masih mengamati penyu yang dilepaskan hingga tidak terlihat lagi. Mereka sampai berulang kali memberikan ucapan semangat dan kata-kata perpisahan.
Anak-anak masih mengamati penyu yang dilepaskan hingga tidak terlihat lagi. Mereka sampai berulang kali memberikan ucapan semangat dan kata-kata perpisahan.
Anak-anak sangat antusias. Mereka memilih mana penyu yang akan diambil menggunakan stereofoam yang tadi diberikan. Setelah setiap anak mendapatkan penyu yang diinginkan, mereka membawanya ke bibir pantai. Saya menyuruh anak-anak tersebut untuk memberi nama kepada penyu yang akan dilepaskan, just for fun. Ternyata anak-anak menanggapinya dengan serius. Mereka sibuk memilih nama untuk penyu masing-masing. Kemudian mereka mulai melepaskan penyu tersebut setelah terlebih dahulu berdoa agar penyu tersebut bisa bertahan hidup hingga dewasa dan kembali ke Pantai Sindu untuk bertelur.

Sorak sorai anak-anak riuh di bibir pantai. Para pengunjung di sekitar pantai kini berbondong mendekat. Ikut menyaksikan anak-anak melepaskan penyu. Anak-anak pun menyemangati penyu mereka, beranggapan sedang berlomba agar penyunya bisa menyentuh air lebih cepat dari yang lainnya.

Kini penyu-penyu tersebut sudah menghilang dijemput ombak setelah sebelumnya merangkak di atas pasir pantai. Ujian sebenarnya untuk para penyu sudah dimulai. Mereka harus bertahan hidup serta menjelajah separuh bumi sebelum kembali ke pantai yang sama untuk berkembang biak setelah beberapa tahun. Di saat yang sama, senyum puas mengembang dari pada pengajar dan pendamping mereka, terlebih Bu Ike. Harapannya, anak-anak akan lebih peduli kepada lingkungan dan mencintai binatang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun