Sebagian dari kami juga telah kehilangan sopan -- santun, unggah -- ungguh dan andhap asor. Kami dengan entengnya berkata kasar, menghujat, menghina, memfitnah, dan mengeluarkan sumpah serapah lainnya pada orang yang bahkan tidak kami kenal hanya karena berbeda pendapat. Sebagian dari kami juga tidak akan segan untuk saling menyerang atas dasar perbedaan suku, ras dan agama.
Hai, Indonesia maafkan aku karena menyakitimu lagi karena ceritaku. Aku tak tahu lagi kepada siapa aku mengungkapkan rasa kecewaku. Aku memang belum menjadi putrimu yang berbakti. Maafkan kami yang terus merengek untuk berubah tapi kami bahkan tidak mau bergerak untuk berubah. Maafkan kami yang menyakitimu lagi dan lagi. Maafkan kami yang tidak bisa menjadi generasi yang kau harapkan.
Hai, Indonesia selamat ulang tahun. Semoga Tuhan membantu kami untuk mengepakkan sayapmu dan terbang lebih tinggi lagi. Semoga Tuhan menguatkan langkah kami untuk berlari lebih kencang mengejar ketertinggalan. Semoga Tuhan mengkaruniakan pikiran jernih, ilmu yang bermanfaat, hati yang lembut, dan budi pekerti yang luhur untuk membangun bangsa yang cerdas, maju dan bermoral serta bermartabat.
Salam dariku putrimu tercinta
Indonesia, 17 Agustus 2018
Ardiani Ratna