Karanganyar (24/1) -- KKN UNDIP Tim I berlangsung sejak 05 Januari hingga 15 Februari 2022 dengan mengambil tema "Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDGs". Bertempat di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, penulis melaksanakan kegiatan KKN sebagai wujud pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat.
Terletak di dekat perbatasan Tasikmadu -- Kebakkramat, Desa Kaling terbentuk dari 7 dusun, yaitu: Celengan, Getasan, Kaling, Cabeyan, Jembangan, Dukuh dan Geneng yang terbagi dalam 9 RW dan 45 RT. Desa ini berbatasan dengan Desa Macanan di sebelah utara, Desa Pandeyan di sebelah Selatan, Desa Brujul di sebelah Barat, dan Desa Wonolopo di sebelah Timur.
Wirausaha dan Investasi merupakan dua topik penting nan hangat yang tidak dapat dipisahkan dan selalu menjadi perbincangan di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dua kegiatan itu dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui tumnbuhnya sektor usaha dan adanya perputaran uang.
Entrepreneurship atau kegiatan wirausaha memiliki peran yang sangat penting kehidupan ekonomi masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat dari besarnya peran wirausaha dalam mengatasi berbagai masalah pembangunan ekonomi nasional seperti pengentasan kemiskinan, meningkatnya jumlah pengangguran, menurunnya daya beli, terbatasnya lapangan kerja, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi, dimana problematika tersebut masih relevan dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.Â
Kegiatan wirausaha juga sangat diperlukan guna mendinamisasikan kegiatan ekonomi masyarakat, yang apabila dipertahankan secara terus-menerus maka dapat membuat fondasi ketahanan ekonomi negara yang kuat terhadap guncangan krisis ekonomi global.
Selain kegiatan wirausaha, pengetahuan tentang investasi dalam pengelolaan keuangan juga perlu ditanamkan dalam masyarakat. Sebagian pendapatan dari hasil jerih payah selama bekerja juga perlu diinvestasikan dengan cara menanamkan sumber daya/modal terhadap beberapa instrumen investasi seperti emas, saham, properti, dll. dengan harapan agar mendapatkan imbal hasil yang lebih besar pada masa mendatang.Â
Hal tersebut perlu dilakukan agar mampu mempersiapkan kebutuhan yang terencana maupun tidak terencana seperti dana pendidikan, dana sakit, hingga dana pensiun.
Di Kelurahan Kaling, mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani/pekebun dan buruh tani, dengan demikian Kelurahan Kaling memiliki potensi dalam bidang pertanian. Kondisi lahan pertanian mayoritas digunakan untuk menanam padi dan tebu. Potensi lainnya di Kelurahan Kaling adalah adanya profesi pengrajin batu bata dan genteng. Akan tetapi, hanya beberapa masyarakatnya saja yang terjun pada bidang industri kerajinan tersebut.Â
Pada wilayah Kelurahan Kaling juga terdapat 3 Taman Kanak-kanak (TK), 3 SD Negeri, serta terdapat 1 SMP. Namun, tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Kaling masih terbilang dalam kategori menengah. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya masyarakat Kelurahan Kaling yang hanya lulusan SMP hingga SMA/SMK.
Melihat kondisi demikian dan guna mewujudkan SDGs Goals ke-8 yaitu Decent Work and Economic Growth: Promote sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and productive employment and decent work for all.Â
