Ini sih sebenarnya udah ga nyambung. Si penanya sebenernya nanya, "Kamu mau bersumpah demi apa?" Tapi dijawab, "Mie goreng." Astaga? Bersumpah demi mie goreng? Na'udzubillahi mindhalik.
Mungkin sebenernya sih ngga gitu. Jawaban mie goreng atau mie ayam ini sebenarnya adalah jawaban atas pertanyaan "Mau mie apa?" bukan "Kamu mau bersumpah demi apa?" Ya to?
So, sebaiknya mulai sekarang udahan deh, yuk kita tinggalin miapah miapah begini mulai skrg dan selamanya. Banyak lho bahasa2 alay dulu2 yg ngga bermutu yang main-main di ranah agama (males nyebutnya di sini, alhamdulillah sih sekarang udah ditinggalkan). Mereka anggepnya becandaan, tanpa sadar siapa tau kelak malah menjerumuskannya ke dalam neraka.
Ya elah Om, hal sepele aja kok dibahas sih?
Abu Hurairah radhiallahu anhu menyampaikan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, "Sesungguhnya seseorang mengatakan satu ucapan yang dia tidak menganggapnya sebagai ucapan jelek, namun ternyata dengan ucapannya itu dia terjerumus selama tujuh puluh tahun di dalam neraka." (HR At Tirmidzi, shahih menurut Syaikh Al Albani).
Fiuuh. Nah lho.
-seka keringet-
Na'udzubillahi mindhalik.
Ya elah Om, begitu itu kan cuma becandaan kaleee.
Perkataan seperti ini udah pernah ditanyakan berabad2 silam dan dibantah dalam Al Qur'an.
Allah Ta'ala berfirman, “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.” (QS. At-Taubah 9: 65-66)