Mohon tunggu...
Astriana
Astriana Mohon Tunggu... Freelancer - Pengarang

Review, sastra, diktat kuliah, mental health

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Intrusive Thought, Pikiran Menganggu yang Tidak Ada Sebabnya?

17 Juli 2024   15:33 Diperbarui: 17 Juli 2024   17:06 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seseorang yang pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis kemungkinan besar akan mengalami post-traumatic stress disorder/gangguan stress pasca trauma. Penderita PTSD yang mengalami intrusive thought akan mengingat peristiwa traumatis yang dialami baik karena dipicu oleh peristiwa lain atau datang secara tiba-tiba. Tidak jarang pikiran-pikiran traumatis itu terbawa sampai mimpi sehingga memunculkan perasaan panik, takut, ataupun sedih.

Kurang Tidur

Tidur adalah salah satu hal penting yang harus dipenuhi. Tidur yang kurang atau pola tidur yang berantakan akan memengaruhi kesehatan fisik seseorang sehingga rentan terkena stress. Stres yang menumpuk ini secara tidak langsung akan memengaruhi perilaku dan tindakan kita sehari-hari. Oleh karena itu, selain membuat stamina lebih fit, tidur yang cukup dan tepat waktu mampu meningkatkan daya ingat dan daya fikir seseorang sehingga terhindar dari intrusive thought yang berlebihan/berdampak negatif untuk diri sendiri.  

Cara Mengatasi Intrusive Thought 

Intrusive thougt yang berlebihan dan mulai menganggu sebaiknya dikonsultasikan ke psikolog/psikiater untuk memeroleh tindakan medis yang tepat. Namun, ada juga terapi yang bisa dilakukan untuk meredakan intrusive thought yang mulai menganggu.

 

Latihan mindfulness

Mindfulness adalah meditasi yang melibatkan pikiran secara intensif pada apa yang kita kerjakan saat itu. Latihan mindfullnes mampu mengatasi intrusive thought yang menganggu karena dengan melibatkan pikiran pada apa yang kita lakukan kita lebih sadar dengan keadaan sekitar dan mampu menerima emosi dengan lebih terbuka.

Terapi acceptance and commitment (ACT)

ACT sedikit memiliki kesamaan dengan mindfullnes, yaitu seseorang diarahkan untuk menerima emosi secara terbuka. Terapi acceptance and commitment ini mengajarkan individu agar mampu menerima pikiran dan perasaan tanpa mencoba menolak pikiran-pikiran aneh saat mengalami intrusive thought. Melalui ACT seseorang bisa berlatih untuk fokus pada tindakan sesuai keyakinan/nilai yang mereka percaya. Kembali pada pernyataan awal, Semakin kamu berusaha menyingkirkan intrusive thought, semakin kuat pula pikiran itu muncul. Jadi, sebenarnya kita bisa santai saja jika tiba-tiba terlintas pikiran aneh tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun