[caption id="attachment_99418" align="alignleft" width="238" caption="Pato melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Inter Milan, Minggu (3/4) dini hari tadi. (Getty Images)"][/caption] Mungkin terlalu berlebihan jika saya bilang tak menonton pertandingan antara AC Milan melawan Inter Milan di San Siro (3/4), alias derby della madoninna itu adalah "dosa". Tapi, itu lah yang saya rasakan saat terbangun subuh tadi, mengetahui waktu pertandingan menunjukan 75 menit permainan, yang artinya saya "menikmati" pertandingan hanya 15 menit waktu normal. Tapi, dengan sedikit mengucek mata karena memang baru terbangun dan ingin melihat betul-betul skor di sudut kiri atas televisi saya, saya kegirangan melihat angka dua di sana. Yang saya lihat ialah angka dua yang bersarang di kubu Milan. Hore ... kayanya bakal menang nih ... Ternyata benar, malah angka tadi berubah menjadi tiga setelah pemain pengganti Milan Antonio Cassano berhasil mengecoh Julio Cesar lewat titik penalti yang ia dapat setelah dilanggar Kapten tim kubu Javier Zanetti. 3-0 untuk tuan rumah. Asal kawan tahu, sebelum berjalannya laga saya berdoa agar Milan bakal menang di pertandingan klasik itu. Sampai ketika Cassano menjadi eksekutor, saya juga berdoa. Bukan tanpa alasan saya berdoa untuk mereka. Karena begitu gencarnya "intimidasi" dunia tulisan (media) di dunia atas I Rossoneri menjelang pertandingan berlangsung. Apalagi, (kalo gak salah) hari Jumat saya membeli salah satu tabloid olah raga terkemuka di negeri ini yang secara halus menyebut Inter adalah unggul segalanya dari calon lawan. Hhm ... biarlah !! Terlepas dari itu semua, jujur saya surprise melihat hasil ini. Karena pasukan Massimiliano Allegri mampu keluar dari "remeh-temeh" dunia dan menggantinya dengan hasil yang memuaskan bahkan membuat mereka (mungkin) berubah fikiran 180 derajat tentang Milan yang saat ini banyak mengalami perubahan. Alexandre Pato Alexadre Rodrigues da Silva atau akrab disapa Alexandre Pato alias "Si Bebek". Menjadi "monster" bagi sang rival, pasalnya ia mampu mencetak gol cepat yang membuyarkan skema permainan pasukan Leonardo Araujo. Diketahui, striker belia asal Brazil itu merobek jala kompatriotnya di timnas Brazil Julio Cesar sebelum menit pertama melewati jalannya pertandingan. Pato menambah jumlah gol nya di Serie-A menjadi 13 setelah pada menit ke-62 ia kembali melesahkan gol kedua melalui assist Abate. Mantan mentornya yang kini berstatus pelatih Inter mengatakan, tidak ada kejutan atas performa Pato di laga ini karena menurutnya, Pato memang pemain yang baik. Semoga tak ada lagi "intimidasi" bagi Milan. Karena seseorang yang dalam keadaan tertekan kadang dapat membuat suatu kejutan bagi orang banyak. Termasuk AC Milan.
Salam Kompak Selalu,
Ardian Sad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H