[caption id="attachment_104284" align="alignleft" width="225" caption="Logo Schalke 04 / Wikigoogle"][/caption] Tak banyak pengamat yang menjadikan Schalke 04 sebagai kandidat kuat dalam perebutan gelar bergengsi Liga Champions UEFA di musim 2010/2011 ini. Sebelum akhirnya mereka benar-benar terbang dengan tingginya untuk memutuskan prediksi bagi tim "kerdil" seperti mereka. Datang dari Gelsenkirchen, sebuah kota pertambangan di Jerman. Bahkan, The Royal Blues -julukan Schalke- berhasil menjadi satu-satunya wakil Jerman yang tersisa. Dengan mendatangkan striker haus gol yang tak lain adalah mantan pemain Real Madrid dan timnas Spanyol Raul Gonzalez di awal musim, Schalke berhasil melompat di kasta tertinggi bagi klub besar Eropa. Bahkan, Bayern Munich yang selalu menjadi langganan di pentas ini, tak mampu melewati kesuksesan yang Jefferson Farfan dkk di UEFA Champions League. Pantas di sayangkan, kesuksesan di Eropa Schalke tak diiringi sukses di liga Domestik. Di Liga Jerman, Schalke masih saja berkutat di luar sepuluh (posisi 11) besar kelasemen dengan torehan 37 poin. Jelas, ini bukan hal  yang baik untuk Schalke di musim mendatang. Karena, jangankan untuk lolos ke Liga Champions, peluang untuk bermain di Liga Europa saja mereka masih di ragukan, melihat sisa pertandingan yang semakin mendekati akhir. [caption id="attachment_104285" align="alignright" width="180" caption="Atsuto Uchida / Getty Images"][/caption] Di balik kesuksesan Schalke 04 di tanah Eropa, ada cerita menarik yang tersembunyi dalamnya. Pasalnya, pencapaian besar The Royal Blues di semi final Liga Champions, menjadikan Atsuto Uchida menapakkan kakinya menjadi pemain Jepang pertama yang berhasil lolos ke semi final Liga Champions. Sebelumnya, pemain Korea Selatan Park ji Sung menjadi pemain tersukses dan yang paling sering bermain di semi final bahkan di final Liga Champions. Jelas ini menjadi sejarah besar bagi persepakbolaan Asia khususnya Negeri Samurai dan Negeri Ginseng. Di semi final ini, Uchida berharap dapat bermain di final alias memaksimalkan peluang yang sudah didepan mata untuk menjadi pemain Jepang pertama yang bermain di final Liga Champions. " Ketika saya di Jepang, saya menyaksikan banyak pertandingan Manchester United dan saya sangat senang sekarang bisa menghadapi mereka," katanya seperti dilansir Goal Selasa (26/4). "Tapi saya adalah pemain Schalke dan saya senang bermain untuk klub ini. Kami tak ingin kalah. Ambisi kami adalah melangkah ke final. Saya harap kami ada di posisi yang bagus usai pertandingan pertama kami," tandas Uchida. Perkataan pria 23 tahun sudah jelas, ambisi yang begitu besar dapat menjadi motivasi bagi dirinya untuk memberikan yang terbaik bagi tim kini ia bela tak terkecuali membawa Schalke ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah perjalanan klub ini. Apalagi, Schalke bukan tim "kacangan" yang mudah kalah di kandang sendiri. Inter juga menjadi bagian dari data - fakta dari "kejamnya" The Royal Blues jika bertanding di Veltins - Arena. Inter yang saat bermain di San Siro takluk 2-5 dari tamu, kembali di hantam dengan  skor tipis 1-2 di markas mereka. Kini, Manchester United menantang mereka di tempat yang sama. Apakah kekejaman itu masih dapat mereka berikan kepada Juara Liga Champions musim 2008 itu ?! Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita tatapkan mata kita ke stasiun tv RCTI yang jika tak ada hambatan akan menayangkan pukul 1.45 dini hari nanti. *dari berbagai referensi
Salam Kompak Selalu,
Ardian Sad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H