Minangkabau adalah sebuah etnis di Indonesia yang kaya akan budayanya. Baralek Batagak Pangulu adalah upacara yang dilakukan untuk pengangkatan Pangulu baru dalam suatu kaum. Setiap klan (suku) khususnya yang berada pada keturunan anak kemenakan sepersukuan di Minangkabau memiliki pemimpin yang disebut dengan Pangulu (Niniak Mamak).
Pangulu biasanya diturunkan kepada seorang kemenakan laki-laki dari garis keturunan ibu yang sudah memenuhi syarat. Yang mana beliau akan bertugas menjaga dan melindungi anak kemenakan dalam kaumnya. Pangulu yang dilantik nantinya akan dipanggil dengan sebutan Datuak.
Pada tanggal 15 Januari 2023 suku Kutianyia di Kecamatan Mungka Kabupaten Limapuluh Kota telah melakukan peresmian batagak pangulu hiduik bakarelaan. Artinya, melakukan pengangkatan Pangulu baru karena Pangulu yang lama sudah tidak sanggup lagi menjalankan tugasnya. Biasanya karena sudah tua atau melakukan suatu kesalahan yang fatal.
Dalam upacara ini kaum yang akan melakukan peresmian akan mengundang pemimpim-pemimpin penting di Nagari tempat mereka tinggal. Yang mana mereka adalah Rajo Kaampek Suku, Lantak Suku, Tuo Kampuang dan Tuo Wilayat. Di depan para pemimpin inilah malewakan gala atau peresmian Pangulu baru dilakukan.
Rangkaian upacara yang dilakukan awalnya, yaitu melakukan penjamuan makan kepada pemimpin-pemimpin yang diundang tadi. Dalam prosesi ini tuan rumah akan menyerahkan carano yang berisi uang kepada mereka dan akan dilakukan alua pasambahan makan. Alua merupakan dialog berbahasa Minang yang dilakukan oleh dua orang pilihan dalam sebuah acara di mana antarkatanya mimiliki sajak yang khas dan sinkron dari kata kekata. Setelah carano diterima oleh para pemimpin tersebut, barulah akan dilakukan pelantikan secara resmi di depan mereka kepada laki-laki yang akan menerima gelar selanjutnya sebagai Pangulu.
Upacara Batagak Pangulu memiliki banyak aturan yang kental akan adat dan budayanya. Tamu yang hadir juga harus mengikuti aturan yang ada. Misalnya seperti tamu perempuan yang datang harus mengenakan baju kurung basiba, bahkan taksedikit juga tamu yang datang memakai takuluak kompong atau baju adat khas Payakumbuh. Kemudian, tamu seperti para Amai atau istri dari laki-laki dikaum tersebut akan datang membawa talam berisi makanan yang juga memiliki aturan adat tersendiri dalam mengisi makanannya.
Itulah upacara adat Batagak Pangulu di Minangkabau yang sakral dan kental akan adat budayanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H