Mohon tunggu...
Ardiah Putri Cahyani
Ardiah Putri Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu politik

mahasiswa ilmu politik universitas islam negri sunan ampel surabaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

harapan baru untuk pulau madura di 2024: menghadapi tantangan kepemimpinan

10 Desember 2024   21:22 Diperbarui: 10 Desember 2024   21:22 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pulau Madura merupakan salah pulau yang terletak di Provinsi Jawa Timur
yang memiliki banyak sekali potensi dan keindahan alam sangat bagus dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan keunggulan dari Pulau Madura. Dengan
banyaknya keberagaman dari Pulau Madura baik itu dari segi budaya, kekayaan alam,
serta pariwisata yang ada semua dapat dikelola dengan baik dan dapat memberikan
dampak positif bagi perekonomian Pulau Madura dalam jangka panjang. Tata kelola
potensi Pulau Madura dapat terwujud apabila adanya partisipasi dan kolaborasi
antara masyarakat daerah, pemerintah daerah, pihak akademisi serta pemimpin daerah
yang memiliki sikap tegas, bijaksana dan bertanggung jawab dalam memvawa
dampak perubahan bagi Pulau Madura.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memberikan dampak
positif dalam segala aspek bidang di suatu daerah. Pemimpin yang baik juga harus
memiliki wawasan dan pandangan kedepan untuk membuat perubahan yang
signifikan pada suatu daerah. Program kerja, tujuan dan rencana dalam memajukan
suatu daerah harus jelas dan terlaksanan sesuai dengan apa yang dikatakan kepada
masyarakat. Banyak masyarakat yang sangat berharap memiliki pemimpin daerah
yang dari segi sikap mencerminkan teladan yang baik dalam bertutur kata dan
melakukan tindakan, sebab hal tersebut sangat berpengaruh pada pengambilan
keputusan atau kebijakan mengenai suatu permasalahan yang ada di daerah.
Pulau Madura memiliki empat kabupaten yakni Kabupaten Bangkalan,
Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. Seluruh
wilayah di pulau Madura memiliki potensi dan keunggulan masing-masing yang
menjadi penopang kehidupan perekonomian, menjadi ciri khas atau identitas wilayah
sebagai keunggulana komparatif yang membedakannya dengan wilayah atau daerah
lainnya. Dalam hal ini setiap wilayah tersebut mempunyai permasalahan mengenai
hambatan atau kendala yang dihadapi dalam hal ekonomi, sosial, maupun budaya atau
tradisi. Seperti halnya dalam hal ekonomi. Pulau Madura sebagaian besar
masyarakatnya mata pencahariannya adalah pada sektor pertanian dan juga
1
perikananan. Wilayah pesisir kebanyakan masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai
nelayan memanfaatkan sumber daya alam laut untuk tempat mencari ikan kemudian
dijual ke pasar ataupun diolah menjadi kuliner memiliki nilai jual tinggi.
Dalam hal ini Pulau Madura juga dikenal dengan pulau garam. Hal ini
dikarenakan potensi sumber daya alam seperti air laut yang melimpah menjadikan
Pulau Madura menjadi sentra produksi garam dan sebagai penyuplai garam guna di
distribusikan ke seluruh tempat perdagangan meliputi toko, pasar,
supermarket,swalayan ataupun tempat perdagangan lainnya. Dari segi sekonomi
tingkat kemiskina di Pulau Madura terbilang cukup tinggi dibndingka daerah lainnya.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat kemiskinan Pulau Madura dari tahun 2022 - 2024
dibawah ini :
Data Jumlah Penduduk Mikin Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 - 2024
Jumlah Penduduk Miskin menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur (Ribu
Jiwa)
Kab/Kota
2022 2023 2024
Pacitan 76.93 76.2 73.03
Ponorogo 81.8 83.71 80.05
Trenggalek 76.75 74.58 73.75
Tulungagung 70.52 68.81 66.42
Blitar 101.94 101.94 95.91
Kediri 169.46 171.18 159.27
Malang 252.88 251.36 240.14
Lumajang 95.04 93.82 91.05
Jember 232.73 236.46 224.77
Banyuwangi 122.01 119.52 106.61
Bondowoso 105.69 105.13 99.62
Situbondo 81.46 82.62 80.17
Probolinggo 203.23 205.02 197.11
Pasuruan 148.62 154.09 144.84
Sidoarjo 125.69 119.15 109.39
Mojokerto 111.03 112.86 108.72
Jombang 115.48 117.36 110.57
Nganjuk 113.63 115.86 108.37
Madiun 74.07 75.87 73.15
Magetan 62.65 62.49 59.51
Ngawi 119.02 121.3 116.47
Bojonegoro 153.4 153.25 147.33
Tuban 178.05 177.25 171.24
Lamongan 151.08 149.94 146.98
2
Gresik 149.64 149.75 142.39
Bangkalan 196.11 196.66 190.94
Sampang 217.97 221.71 214.32
Pamekasan 126.02 126.43 123.46
Sumenep 206.2 206.1 196.42
Kota Kediri 21.15 21.03 19.24
Kota Blitar 10.65 10.61 9.86
Kota Malang 38.56 37.78 34.84
Kota Probolinggo 16.16 15.86 15.24
Kota Pasuruan 13.02 13.56 13.07
Kota Mojokerto 7.88 7.65 7.43
Kota Madiun 8.49 8.46 7.84
Kota Surabaya 138.21 136.37 116.62
Kota Batu 8.05 7.1 6.59
Jawa Timur 4181.29 4188.81 3982.69
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 - 2024
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa Pulau Madura masih tergolong
daerah yang jumlah penduduk miskin tertinggi di Provinsi Jawa Timur dimana dari
keempat Kabupaten di Pulau Mdura yakni Kabupaten Bangkalan jumlah penuduk
miskin dari tahun 2022 sampai dengan 2024 menunjukkan penurunan yang signifikan
dari 196,11 ribu jiwa di tahun 2022 mengalami penuruna yang signifikan sebesar
5,17% pada tahun 2024 menjad 190,94 ribu jiwa. Kemudian Kabupaten Pamekasan
jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 sebesar 126,02 ribu jiwa mengalami
penurunan yang signifikan yakni sebesar 2,56% sehingga pada tahun 2024 menjadi
123,46 ribu jiwa. Pada Kabupaten Sumenep merupakan daerah paling ujung di Pulau
Madura tingkat jumlah peduduk miskin sebesar 206,2 ribu jiwa di tahun 2022 dan
mengalami penurunan sebesar 9,78% menjadi 196,42 ribu jiwa di tahun 2024.
Diantara empat Kabupaten di Pulau Madura yang mempunyai tingkat jumlah
penduduk miskin masih tergolong tinggi adalah Kabupaten Sampang, pada tahun
2022 jumlah peduduk miskin di Kabupaten Sampang sebesar 217,97 ribu jiwa
kemudian pada tahun 2023 mengalami kenaikan menjadi 221,71 ribu jiwa namun,
pada tahun 2024 mengalami penurunan menjadi 214,32 ribu jiwa. Angka tersebut
masih menunjukkn tingkat kemiskinan yang tergolong tinggi sehingga perlu adanya
tindak lanjut dalam mengatasi permasalahanekonomi tersebut.
3
Dengan adanya fenomena dan permasalahan urgent terjadi di Pulau Madura
maka harapan seluruh masyarakat di Pulau Madura menghadapi kepemimpinan baru
adalah seorang pemimpin daerah trsebut harus memiliki sikap yang sanga merakyat
dan dekat dengan rakyat sehingga dapat melihat,mengamati, mengevalusi serta
memberikan tindakan secara langsung bersifat nyata sesuai dengan aspirasi dari
masyarakat keadaan yang dialami masyarakat serta kesulitan yang dialami masyarakat
di Pulau Madura. Cepat tanggap dalam merespon masyarakat, amanah dalam
menjalankan kewajiban sebagai pemimpin daerah, transparansi atas segala tindak
program yang direncanaka dan direalisasikan kepada masyarakat serta tidak
terpengaruh pada hal-hal yang dapat merugikan daerah dan msyarakat, mampu
mewujudkan dan memberikan dampak perubahan serta melakukan perbaikan dan
peningkatan potensi wisata dalam hal meningkatkan poteni wilayah dengan
mrencankan program jangka pendek dan jangka panjang guna mengetahui progress
dan evaluasi dari adanya program terebut. Harapan untuk kepemimpinan baru tersebut
diharapkan dapat membawa kemajuan dari segi aspek ekonomi dan juga sosial.
Dengan demikian Pulau Madura akan menjadi pulau yang sejahtera dan tingkat
kemiskinan di Pulau Madura dapat menurun drastis. Dalam melakuka hal terseut pasti
terdapat hambatan atau kesulitan namun, konsisten dalam mengemban tugas,
bertanggung jawab, serta amanah sangat penting demi terciptanya peningkatan
kualitas hidup masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun