Kau tersenyum jika ada keramaian
mencari mangsa untuk dirugikan
Tak kenal pangkat atau golongan
Semua dapat menjadi hidangan
Kau memperdaya dengan lihainya
memang cerdik!
tapi karena itulah kau dibenci!
Namun, kau tetaplah berbangga
Tidakkah kau merasakan
bagaimana rintihan hati mereka?
Apakah nuranimu telah buta
oleh kabut yang kau ciptakan?
Sementara saat terjerat
kau menjerit  seperti peluit
Oh malangnya nasibmu
Kau malu ketika bertemu Tuhanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!