PendahuluanÂ
Sekolah Menengah Atas adalah tahap pendidikan yang penting dalam kehidupan siswa, di mana mereka tidak hanya belajar mata pelajaran akademik, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri melalui berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler. Organisasi dan ekstrakurikuler di sekolah menengah atas memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter, keterampilan, dan minat siswa. Mereka memberikan siswa kesempatan untuk belajar di luar kelas, berinteraksi dengan teman sebaya, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting untuk masa depan mereka.
Organisasi di Sekolah Menengah Atas adalah kelompok yang terdiri dari siswa yang memiliki minat dan tujuan yang sama. Organisasi ini dapat berfokus pada berbagai bidang, seperti olahraga, seni, sains, lingkungan, kemanusiaan, dan banyak lagi. Siswa dapat bergabung dengan organisasi ini untuk mengembangkan minat mereka, memperluas pengetahuan mereka, dan berkontribusi pada kegiatan yang bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat.
Tak hanya organisasi, di Sekolah Menengah Atas juga terdapat kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan bagian penting dari pengalaman siswa di sekolah menengah atas. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar kurikulum akademik yang terjadwal. Ini dapat mencakup klub, tim olahraga, paduan suara, teater, debat, jurnalistik, dan masih banyak lagi. Kegiatan ekstrakurikuler memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan khusus, seperti kepemimpinan, kerjasama tim, kreativitas, komunikasi, juga membantu siswa menemukan minat dan bakat mereka yang mungkin tidak terungkap dalam lingkungan kelas.
Melalui organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler, siswa dapat belajar mengatur waktu, mengelola tanggung jawab, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Mereka juga dapat memperluas jaringan sosial mereka dan membangun persahabatan yang kuat dengan teman sebaya yang memiliki minat yang sama. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dan memberikan mereka pengalaman yang berharga untuk masa depan mereka, baik dalam dunia pendidikan maupun profesional.
Organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menengah atas dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap waktu belajar siswa. Pengaruh ini dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada bagaimana siswa mengelola waktu mereka dan menyeimbangkan antara kegiatan ekstrakurikuler dan tuntutan akademik. Pengaruh positif dari adanya kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler, yaitu pengembangan keterampilan manajemen waktu, motivasi dan keterlibatan siswa dalam mengikuti organisasi dan ekstrakurikuler, hal ini dapat meningkatkan semangat belajar mereka dan membantu mereka tetap fokus dan berkomitmen terhadap prestasi akademik mereka. Dan juga pengembangan keterampilan tambahan dengan mengikuti organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler misalnya, siswa yang bergabung dengan tim olahraga dapat belajar tentang kerjasama tim, kepemimpinan, dan disiplin. Keterampilan ini dapat membantu mereka dalam belajar dan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun pengaruh negatif dari adanya organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler, yaitu terlalu banyak beban jika siswa terlalu banyak terlibat dalam organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler. Ini dapat mengakibatkan kurangnya waktu yang cukup untuk belajar dan mempersiapkan tugas sekolah. Akibatnya, kinerja akademik mereka dapat terpengaruh. Kemudian stres dan kelelahan akibat tuntutan ganda dari kegiatan ekstrakurikuler dan tugas sekolah. Ini dapat mengganggu konsentrasi dan kinerja mereka dalam belajar dan kurangnya waktu istirahat untuk pemulihan fisik dan mental dan karena kurangnya waktu istirahat dapat mengakibatkan kelelahan dan penurunan kinerja akademik.
Untuk mengatasi pengaruh negatif dan memaksimalkan pengaruh positif organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler, penting bagi siswa untuk mengelola waktu mereka dengan bijaksana. Mereka perlu membuat jadwal yang teratur, memprioritaskan tugas-tugas sekolah, dan mengambil waktu istirahat yang cukup. Komunikasi yang baik antara siswa, guru, dan orang tua juga penting untuk memastikan bahwa siswa tidak terlalu terbebani dan dapat menjaga keseimbangan antara organisasi dan ekstrakurikuler terhadap akademik.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini akan menggambarkan dan menganalisa kondisi-kondisi atau peristiwa peristiwa yang terkait dengan permasalahan yang diajukan, selain itu sesuai dengan jenis penelitian ini, maka jenis data yang akan penulis gunakan adalah data-data kuantitatif. Teknik pengumpulan data adalah suatu cara khusus yang digunakan peneliti dalam menggali data dan fakta yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu teknik angket yaitu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan pertanyaan yang ditujukan kepada responden. Angket yang disebar kepada responden berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskiptif kuantitafif, maka demikian dirasa perlu dalam metode angket ini peneliti menggunakan dua sitem angket yaitu tertutup dan terbuka guna mendapatkan kejelasasan dari pertanyaan yang diberikan dalam kuisioner. Kuisioner tertutup yaitu pertanyaan yang jawabannya sudah ditetapkan oleh peneliti sedangkan kuisioner terbuka adalah kuisioner yang berisikan pertanyaan yang jawabannya diberikan hak penuh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner.
Ruang Lingkup Penelitian