Mohon tunggu...
Ar Dhisa
Ar Dhisa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'am a boy...\r\nyes... boy, notyet a man..\r\nbut, don't call me "boy", coz it's not my name.\r\nhahahah... :-D\r\n\r\nsaya ga' suka baca, apalagi nulis.. sukanya makan mie ayam di warungnya Pak Kumis.\r\nTidak punya catatan kriminal, paling cuma beberapa surat tilang karena ga' sengaja nglanggar overboden.\r\n-Anda merasa foto saya kebalik? bukaan.. sebenarnya, andalah yg kebalik..-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Simpel tapi Ndak Simpel

1 Oktober 2011   15:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:26 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi begini, rebuslah daging menggunakan air kelapa, bukan air biasa iyah, itu toq caranya. sesimpel menambahkan sedikit wijen pada sambal. sesimpel ketika sebuah rumah makan menggunakan terasi khusus dari Surabaya, bukan dari cilacap, padahal kalo dijilat, ya sama saja rasanya. Tapi entah kenapa sesimpel itu penting. Jangan diremehkan, si penemu ide, telah berjuang dengan keras untuk  menemukan hal-hal simpel tapi penting tersebut.. saya hargai itu. ups.. sepertinya saya malah telah membocorkan resep rahasia dari beberapa restoran di Purwokerto.. sengaja koq.. hahahahag... Hal-hal menarik bisa di selidiki dari hal-hal remeh dan memang sudah sewajarnya begitu. Apa hanya saya saja yang menganggap itu menarik? Seperti halnya ketika kita menggoreng ikan, maka minyak gorengnya akan muncrat2. Semua orang tau itu. Ndak penting. tapi tau kah anda,  ikan itu memiliki banyak kandungan air. Bila dipanaskan hingga 100 derajat celcius, air akan bergolak mendidih. Air yang tadinya merupakan zat cair juga akan barubah bentuk menjadi "uap air" yang merupakan gas. Ketika tetesan air masuk ke dalam minyak panas yang panasnya mencapai 160-200 derajat celcius, air akan dalam sekejap berubah bentuk dari cair menjadi gas dan memercik. Meskipun kelihatannya seperti percikan minyak, pada kenyataannya justru airlah yang memercik. Lihat kan? belum tentu yang sudah umum itu benar.. Zat pigmen astaxanthin di kulit bersatu dengan protein. Bilai dipanaskan, protein dan astaxanthin akan terpisah sehingga kulitnya menunjukkan warna merah muda, warna asli astaxanthin. Itu tadi saya baru menjelaskan kenapa ketika udang, kepiting dan jenis Crustasea lainnya warnanya berubah ketika direbus... Merebus dan memasak paling praktis adalah dengan menggunakan microwave, karena microwave tidak akan pernah membuat makanan gosong. Microwave tidak akan membuat makanan gosong karena menggunakan gelombang mikro dari gelombang elektromagnetik untuk memanaskan dan merawat kandungan makanan. Setelah gelombang mikro menyuplai energi untuk makanan, molekul yang terdapat di dalam dan di luar makanan akan bergetar karena pengisapan energi. Menakjubkan sekali, dalam proses ini, setiap detiknya molekul-molekul akan bergetar sebanyak 2 miliar 450 juta kali. Akibatnya, molekul bergesekan menghasilkan panas lalu masuk dan dengan cepat memanaskan makanan. Namun pada proses pemanasan seperti ini, kandungan air dalam makanan perlahan-lahan akan berkurang. Oleh sebab itu, semakin lama berada di dalam microwave, makanan akan semakin kering dan keras. Hahah, ngomongin makanan terus jadi lapar. terus kenapa kita lapar dan perut kita berbunyi krucuk-krucuk? Suara yang dihasilkan perut ketika sedang kelaparan sebenarnya merupakan bunyi yang berasal dari lambung dan usus. Pada saat kita bernapas, terdapat udara yang tertelan ke dalam perut. Selain itu setelah selesai mencerna makan, usus juga menghasilkan gas. Saat ini, yakni apabila makanan sudah selesai dicerna, perut masih terus bereaksi dan mengakibatkan otak besar menghasilkan perasaan lapar. gas-gas inilah yang berputar-putar di dalam perut dan mengeluarkan suara krucuk-krucuk! Itulah kisahnya. Mungkin anda tak paham. Mungkin anda tak tertarik. Tak mengapalah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun