Bedol atau Bedolan Pamarayan bermakna membuka semua pintu Bendungan Pamarayan. Tradisi ini sudah dimulai sejak zaman Belanda. Hal ini untuk mencitrakan bahwa bendungan yang pernah menjadi bendungan terbesar di Indonesia ini adalah milik rakyat. Festival Bedolan Pamarayan dikemas sebagai pesta rakyat dan menjadi bagian dari rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Serang. Ribuan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), dipamerkan dalam Festival tersebut.
Tradisi Bedolan Pamarayan sempat punah, namun dihidupkan kembali oleh Pemkab Serang pada 13 Oktober 2017 lalu. Bedolan Pamarayan menjadi agenda rutin dalam perayaan HUT Kabupaten Serang sejak 2017, berlanjut pada tahun 2018 & 2019. Tradisi ini selalu meriah karena melibatkan ribuan masyarakat. Masyarakat akan turun ke sungai dan area Bendungan Pamarayan untuk bersama-sama menangkap ikan.
Dahulu, festival Bedolan Pamarayan menjadi pesta para petani saat memasuki musim tanam dengan ramai-ramai menangkap ikan di sekitar Bendungan Pamarayan.
Pemerintah Kabupaten Serang terakhir kali menggelar Festival Bedolan Pamarayan sebagai bagian dari pelestarian budaya sekaligus rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Serang ke-493, Rabu-Jumat (23-25/10/2019).
Tahun 2018, Pemkab Serang membuat Bedolan Pamarayan sedikit berbeda. Bendungan Pamarayan hanya dibuka selama 4 jam karena terjadi kemarau ekstrim dan khawatir menguras air di hulu sungai. Aktifitas menangkap ikan tidak dilakukan di bendungan, tetapi dialihkan ke bagian lain sungai seluas 3.4 hektare dan menebar ikan sebanyak tiga ton. Selain sebagai ajang promosi potensi wisata, Festival Bedolan Pamarayan ini menjadi ajang penampilan kesenian yang sudah jarang dilakukan.
Festival Bedolan Pamarayan tak lagi diselenggarakan pada 2020 lalu. Kemungkinan besar pada HUT Kabupaten Serang Oktober tahun 2021 ini pun festival tidak diselenggarakan karena pandemi Covid-19 belum usai.
#UntirtaJawara #KKMtematik2021Untirta #kkm_untirta2021 #kkm_untirta_63
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H