Meskipun begitu, perlu diketahui, sebelum semua masalah lingkungan yang disebabkan plastik ini terjadi, beberapa dekade lalu plastik diciptakan untuk tujuan pelestarian lingkungan.
Sejarah Plastik
Maraknya penggunaan kertas untuk tas dan kantong belanja meningkatkan penebangan pohon pada tahun 1950an. Sten Gustaf Thulin dalam artikel penemuannya yang berjudul "Bag With Handle of Weldable Plastic Material" menawarkan sebuah material kuat, ringan dan tahan lama untuk menggantikan penggunaan kertas yang mengakibatkan meningkatnya penebangan hutan (Thulin, 1959).
Penemuan ini berhasil menekan penggunaan kertas dalam berbagai industri. Plastik menjadi "penyelamat" lingkungan pada saat itu.
Thulin menciptakan kantong plastik (plastic bag) agar bisa digunakan secara berulang dalam waktu yang lama. Thulin selalu membawa satu buah kantong plastik di saku celananya. Hal ini Ia lakukan untuk mengurangi maraknya penggunaan kantong kertas pada masa itu.Â
Namun, seiring berjalannya waktu, kemalasan masyarakat mengubah kebiasaan penggunaan plastik yang tadinya digunakan berulang menjadi hanya sekali pakai.
Hal ini terus berlanjut hingga berbagai industri mengadopsi penggunaan plastik untuk produknya. Akibatnya, plastik yang diciptakan untuk melestarikan lingkungan jutsru menjadi ancaman serius bagi lingkungan.
Lantas, apakah kita harus kembali menggunakan kertas?
Sebelum lebih jauh membahas soal kertas, penting untuk mengetahui sesuatu yang disebut jejak karbon (carbon footprint). Jejak karbon adalah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia. Dihitung dalam satuan ekuivalen karbondioksida CO2e (carbontrust, 2008).
Sebagai contoh, saat ini 93% kertas yang diproduksi di dunia berasal dari pohon. Untuk menebang pohon tentunya membutuhkan mesin yang menggunakan sumber energi seperti bahan bakar fosil. Sebelum menjadi kertas, pohon-pohon yang ditebang perlu melalui proses panjang mulai dari pengupasan, pemotongan, pemasakan, ya, kayu yang telah dipotong akan dimasak dengan cara tertentu.
Setelah itu kayu akan berubah menjadi bubur kertas (pulp). Pulp ini masih mengalami beberapa proses sebelum menjadi kertas, proses ini tentunya membutuhkan bahan bakar, listrik dan juga air.