Berdesak-desakan dalam melaksanakan ibadah hingga ruang masjid terasa sempit sering kali menjadi pandangan yang biasa dilihat ketika memasuki hari pertama di bulan ramadan. Namun ironinya, hal itu tidaklah berlangsung hingga selesai ramadan. Memasuki minggu kedua, ketiga bahkan keempat, ruang masjid tampak tidak padat seperti hari pertama. Dimana semangat hari pertama itu?
Gaung surah Al-Baqarah ayat 183 berseliweran terdengar di masjid-masjid. Bahkan saking seringnya hingga pendengar hapal luar kepala tanpa kesadaran untuk menghapalnya. “Ya ayyuhalladzina amanu kutiba ‘alaikumus shiyamu kama kutiba ‘alalladzina min qoblikum la’allakum tattaqun”, yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertaqwa”
Berikut dua hal yang menjadi kompensasi bulan ramadan:
1. Beriman
Iman artinya percaya. Mempercayai bahwa Allah itu Tuhan semesta alam, tiada yang patut disembah selain-Nya. Juga percaya akan malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab suci-Nya, hari akhir, qadha dan qadar-Nya. Ayat diatas adalah perintah untuk melaksanakan puasa ramadan bagi orang yang beriman. Ini sebuah proses seleksi. Menahan lapar dan dahaga juga perbuatan yang membatalkan puasa adalah perbuatan yang tidak mudah dilakukan kecuali hanya dengan iman. Yang menjaga ibadah malamnya dan perilaku kesehariannya. Berharap sebuah ganjaran hanya dari Allah bukan hanya di bulan Ramadan saja.
2. Bertaqwa
Buah dari menjaga keimanan itu adalah taqwa, dimana taqwa menjadikan orang yang beriman mempunyai derajat yang tinggi. Bulan ramadan disebut juga bulan suci karena bulan yang diistimewakan. Setiap melakukan amal ibadah akan dilipatgandakan ganjarannya.
Jadi tidak heran jika melihat semakin mendekati lebaran, semakin sedikit pula yang mengisi barisan sholat dalam masjid. Merekalah yang terpilih menjadi orang yang beriman. Dan orang-orang yang tetap istiqomah menjaga ibadahnya sebagaimana yang dilakukannya dibulan ramadan, maka merekalah orang-orang yang bertaqwa. Allahu a’lam.
*Kompensasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1. Ganti rugi; 2. Pemberian piutang dengan memberi barang-barang yang seharga dengan utangnya; 3. Pencarian kepuasan dalam suatu bidang untuk memperoleh keseimbangan dari kekecewaan dalam bidang lain; 4. Manimbalan berupa uang atau bukan uang (natura), yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan atau organisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H