Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Arab, Alasan Mengapa Sebuah Kata Terkadang Berbaris Atas atau Bawah di Akhirnya

30 Juni 2024   12:25 Diperbarui: 30 Juni 2024   12:31 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah Anda bahwa bahasa arab adalah bahasa resmi PBB ke-6? Dunia bahkan memperingati hari bahasa arab sedunia yang dikenal sebagai World Arabic Language Day pada tanggal 18 Desember setiap tahunnya (detik.com, 18/12/2023). Penting bagi kita untuk mempelajari bahasa arab sebagai bahasa agama, khususnya bagi Anda yang muslim, selain sebagai bahasa Internasional.

Sebelum menjabarkan alasan mengapa sebuah kata dalam bahasa arab terkadang dijumpai berbaris atas (fathah), terkadang juga ditemui berbaris bawah (kasroh) dalam pemakaiannya pada sebuah kalimat, penulis perlu merunutkan dahulu definisi dan  pembagian kata secara istilah.

Di sadur dari buku Pandai Membaca Kitab Arab Gundul karya Dr. Husnel Anwar Matondang (2019), yang dimaksud kata (al-kalimah) adalah pengucapan (lafal) yang tidak tersusun dalam suatu rangkaian kalimat, tapi mempunyai arti. Contohnya; hewan, setiawan, perempuan, kamu.

Nah, dalam bahasa arab, kata itu sendiri dibagi menjadi tiga. Yaitu, kata benda (ism), kata kerja (fi'l), dan kata perangkai (harf). Yang masuk dalam kategori kata benda adalah nama, sebutan, kata ganti, kata sifat, kata keadaan, kata keterangan, kata tunjuk, kata sambung, kata jadian, waktu dan tempat.

Sedangkan yang tergolong kata kerja yakni segala perbuatan atau tindakan yang terkait dengan waktu. Baik itu dilakukan pada masa lalu, atau sedang dilakukan, maupun belum dilakukan (akan dilakukan). Sedangkan kata kerja tadi tidak terkait waktu. Sampai disini paham, ya?

Yang terakhir adalah kata perangkai. Sederhananya harf adalah kata yang tidak masuk dalam kategori ism dan juga pengertian fi'l. Jadi untuk mengetahui jenis kata dalam sebuah kalimat, perlu diidentifikasi terlebih dahulu secara pengertian dari kata kerja atau kata benda. Jika tidak tergolong kepada keduanya, maka kata tersebut tergolong kepada kata perangkai.

Selain itu, pembaca juga dapat mengenali masing-masing kata dari ciri-cirinya. Berikut saya paparkan ciri-cirinya. Kata benda dapat dikenali dengan; Pertama, adanya huruf alif dan lam di awal kata. Contohnya; al-baitu (rumah itu), al-madrosatu (sekolah itu). Nah, disini saya mau jelasin bahwa baris akhir yang asli dari kata benda dalam bahasa arab arab adalah baris depan (dhommah).

Kedua, di dahului oleh huruf jar. Huruf jar adalah huruf yang berfungsi untuk menggaris-bawahi kata benda. Diantara huruf jar adalah; dari, ke-, atas, dengan, seperti, dan ada beberapa lainnya. Pada ciri yang pertama kita ketahui bahwa kata sekolah (al-madrosatu) berbaris depan di akhirnya, lantas masuklah huruf jar sebelumnya, contoh: dari sekolah (minal madrosati) maka baris akhir dari kata benda tersebut berubah menjadi baris bawah.

Sampai disini dapatlah dimengerti bahwa salah satu alasan mengapa kata dalam bahasa arab bisa berubah menjadi baris bawah, karena sebelum kata benda terdapat huruf jar. Sekarang kita beranjak mengetahui tentang perubahan baris atasnya. Kata benda yang asalnya berbaris depan di akhir dapat berubah menjadi baris atas sebab sebelumya ada huruf inna, la'alla, dan laa (naafiyah lil jins).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun