Satuan pendidikan swasta, yang memperoleh gaji berasal dari SPP siswa kini harus 'memutar otak' untuk dapat menjaring siswa lebih banyak. Salah satunya karena sistem zonasi, sehingga siswa tidak lagi mendaftar di sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya. Jika yang mendaftar malah lebih sedikit dari tahun sebelumnya, maka kemungkinan besar pula akan mengalami perampingan tenaga pengajar dan kependidikan.
Momen penerimaan siswa baru terkadang menjadi sebuah kekhawatiran bagi beberapa sekolah, yang notabenenya mengalami penurunan signifikan dari tahun sebelumnya terkait jumlah siswa baru yang diterima. Lantas, apa langkah dan strategi yang dapat dilakukan agar satuan pendidikan dapat menjaring calon siswa lebih banyak?
Pertama, meningkatkan kualitas pengajaran. Hal ini terkait pada mutu SDM satuan pendidikan. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk dapat memaksimalkannya, diantaranya; membuat pelatihan guru, merenovasi kurikulum, dan menggunakan teknologi. Minimal sekolah mengadakan pelatihan guru untuk meng-upgrade kemampuan mengajar, setahun sekali atau setiap semester, atau lebih banyak dari itu lebih baik.
Selanjutnya, kurikulum perlu disesuaikan dengan tantangan zaman. Apa masalah siswa yang sering muncul saat ini? Krisis moralkah? Literasikah? Atau hal lainnya. Tentu setiap sekolah berbeda, tergantung pada lingkungan dan kondisi siswa masing-masing. Maka perlunya perombakan kurikulum untuk menghubungkan materi ajar dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa.
Begitu juga dengan penguasaan teknologi. Saya ambil contoh kecilnya saja, saat ini sekolah sudah menggunakan aplikasi e-rapor dalam pemuatan hasil belajar siswa. Menggunakannya, tentu membutuhkan pengetahuan teknologi. Maka, kemampuan teknologi adalah penunjang bagi satuan pendidikan dalam menjaring calon siswa baru.
Kedua, memperbaiki sarana dan prasarana. Kenyamanan siswa belajar menjadi promosi paling baik. Bukan hanya anak didik yang merasakan, tapi juga orangtua siswa ikut merasakannya. Sehingga mereka dapat 'memasarkan' sekolah kepada orang lain yang sedang membutuhkan informasi PPDB.
Ketiga, pemasaran dan promosi yang masif. Beberapa kegiatan yang dapat ditempuh seperti; memanfaatkan media sosial, baik milik sekolah maupun warga sekolah, dalam berbagi informasi terkait kegiatan sekolah, fasilitas yang tersedia, juga prestasi siswa.
Baik juga mengadakan open house. Bisa dilakukan secara berkala, untuk memberikan kesempatan kepada orangtua dan calon siswa melihat langsung acara di sekolah. Lalu membuat testimoni. Libatkan siswa untuk memberikan pengakuan langsung terhadap beberapa keunggulan sekolah yang nantinya akan dipublikasikan melalui media sosial.
Keempat, membangun reputasi sekolah. Bagaimana caranya? Mendorong siswa berprestasi dalam kegiatan akademik dan non-akademik. Menargetkan tingkat prestasi siswa hingga ke tingkat nasional. Kegiatan ekstrakurikuler yang beragam dapat mengembangkan minat dan bakat siswa sesuai pilihannya. Dan, sekolah mengadakan kerjasama dengan komunitas. Hal ini akan dapat menambah penyebaran informasi keberadaan sekolah.
Kelima, memberikan bantuan keuangan. Bonus dan diskon juga salah hal yang menarik calon pendaftar. Misalkan sekolah memberikan bonus gratis bayar uang sekolah sekian bulan untuk siswa yang memiliki prestasi akademik yang baik. Atau ada pengurangan jumlah uang SPP bagi siswa yang kurang mampu.