Padahal itu kurang etis. Misalkan seorang siswa yang izin ke kamar mandi saat guru tengah menjelaskan materi pelajaran. Etisnya adalah hendaknya siswa menunggu beberapa saat hingga guru selesai menjelaskan materi pelajaran. Kecuali jika ia sakit perut, seperti diare. Ini tentu hal yang ditoleran.
Keenam, memberi kesempatan siswa belajar menjadi pemimpin. Seminimalnya, ia dapat memimpin dirinya sendiri agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas. Dalam satu kelompok belajar, Anda dapat mengganti anggota menjadi ketua, sehingga semua anggota berkesempatan dan setidaknya pernah menjadi ketua. Inilah pembelajaran baginya. Anda akan mengevaluasi kinerjanya sebagai pemimpin. Dan jika ditemui kesalahan, Anda dapat memotivasinya agar bisa lebih baik lagi kedepannya. Â
Ketujuh, menjadi sosok inspiratif bagi mereka. Membagikan pengalaman Anda dapat menjadi pandangan baru di mata mereka. Tidak harus punya pengalaman hebat untuk bisa menularkan inspirasi. Terkadang kita lupa bahwa hal-hal kecil dan sederhana tapi bermanfaat itulah yang dapat mengantarkan pada hal besar. Oleh karenanya, bagikanlah pengalaman inspiratif Anda, agar menjadi bibit harapan bagi mereka untuk meneruskannya.
Semoga  bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H