Ibaratkan seorang sakit yang datang untuk berobat kepada dokter, maka dokter akan memberi resep obat terkait sakitnya si pasien. Selain itu, ia juga akan membagikan pengetahuan tentang apa penyebabnya dan bagaimana mencegahnya. Maka untuk mencegah penyakit itu datang, tentu ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar, agar menuai kesembuhan pada sakitnya.
Saya misalkan siswa itu seorang pasien, dan guru sebagai dokternya. Dalam hal menuntut ilmu juga perlu mematuhi rambu-rambu yang berlaku dalam proses pembelajaran.Â
Agar berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru. Tentu ada hal yang harus dipatuhi, juga yang pantang untuk dilakukan. Berikut dua pantangan yang tidak boleh dilanggar:
Pertama, tidak menghormati guru. Salah satu kunci keberhasilan dalam belajar terletak pada keikhlasan seorang guru mengajar. Sikap ikhlas itu tercermin dari lakunya mengajar yang tulus dan sepenuh hati. Nah, kebayang, kan kalau guru kamu tidak ikhlas mengajarkan kamu?
Bukan hanya nilai kamu saja yang tidak terjamin, bisa jadi perlakuannya terhadap kamu juga akan kurang baik. Maka berbuat baiklah dan hormatilah gurumu, sebagaimana engkau menghormati orangtuamu di rumah. Karena guru adalah pengganti orangtuamu di rumah.
Mengoperasikan alat komunikasi saat proses pembelajaran berlangsung, atau saat guru sedang menjelaskan materi juga termasuk dalam poin ini. Itu sama saja kamu tidak mempedulikannya. Ini sungguh hal yang tercela.
Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, mungkin hal ini tidak terjadi karena sekolah melarang siswa membawa alat komunikasi. Tapi tidak menutup kemungkinan juga ada sekolah yang membolehkannya. Kemungkinan hal ini terjadi pada jenjang pendidikan tingkat tinggi, dimana mereka tak lagi terikat dengan baju seragam sekolah.
Hal lainnya yang dianggap sepele adalah izin keluar kelas saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Maka jika kamu akan izin untuk suatu keperluan, tunggulah sampai gurumu selesai menerangkan materi pelajaran. Kecuali ada hal-hal yang sangat penting, yang tidak lagi bisa ditunda pelaksanaannya.
Kedua, tidak membawa buku pelajaran. Jika dimisalkan siswa adalah seorang petani yang akan berangkat ke ladang, pasti petani tersebut membawa beberapa alat untuk bekerja.Â
Seperti cangkul, sabit, topi, baju kerja, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk berladang. Begitu juga dengan siswa yang akan pergi ke sekolah. Buku adalah barang wajib yang harus dibawa selain alat tulis, karena belajar tanpa buku adalah mustahil.