Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Pra Nikah

26 Desember 2019   22:41 Diperbarui: 27 Desember 2019   13:54 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementrian Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan atau Kemenko PMK bakal mencanangkan program sertifikasi perkawinan atau sertifikat nikah. Menurut menko Muhadjir Effendy, pembekalan pranikah adalah suatu hal yang  penting.

Tujuannya agar seorang yang akan membina rumah tangga telah terbekali oleh pengetahuan yang diperlukan dalam berumah tangga. Menjalani hidup berumah tangga bukan untuk sehari atau dua hari, tapi selamanya. Dibutuhkan kematangan emosional dalam menjalaninya.

Dilema berumah tangga ini telah terwakili oleh cerita dalam film "Dua Garis Biru" besutan Ginatri S Noer. Dara dan Bima berstatus pacaran saat tengah duduk di bangku SMA. Hingga akhirnya mereka terjebak dalam sebuah masalah besar yang belum saatnya bagi mereka untuk menerimanya.

Remaja yang belum matang berfikir, mengambil sikap dan menentukan sebuah keputusan. Kesalahan ini pastinya tidak terlepas dari peran orangtua dalam pengasuhan anak.

Orangtua Dara tidak melarang anaknya untuk berpacaran pada Bima. Merasa telah percaya pada putrinya hingga hubungan merekapun tanpa pengawasan. Bima sering main ke rumah Dara sepulang sekolah.

Tempat privasi Dara sudah bukan hal yang baru bagi Bima. Mereka berada dalam kamar hanya berdua. Pada hari itu mereka telah melakukan hubungan suami-istri. Inilah awal masalah besar itu muncul. Dara dan Bima beradu pandang, kode atas penyesalan perbuatan yang telah mereka lakukan.

Butuh kesiapan mental untuk memberitahukan kepada masing-masing orangtua mereka. Mereka juga tidak mau putus sekolah gegara hal ini. Apalagi sebentar lagi mereka harus mengikuti ujian nasional.

Mereka berpikir panjang. Segala cara tetap diusahakan agar kesalahan itu tertutup rapi tanpa tahu orang-orang terdekat mereka. Bahkan Bima menyarankan kepada Dara untuk melakukan tindak aborsi. Itu adalah pikiran mentok yang ia canangkan. Namun Dara memilih untuk melahirkan anak itu.

Rencana lainnya, mereka akan menjauh dari keluarga dengan menyewa rumah. Tanpa memikirkan banyak resiko yang malah akan bartambah besar. Kedua ide mereka sama-sama tidak dapat dijalankan. Mereka sedang kacau dan tak bisa menyelesaikan masalah.

Dara memakai rok ukuran besar dan jaket ke sekolah untuk mengelabui orang-orang di sekitarnya. Hanya Bima yang tahu apa yang tengah terjadi pada Dara. Sekuat apa dan serapi apapun usaha yang mereka lakukan, pasti akan ketahuan juga. Pasalnya mereka masih tinggal bersama keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun