Menggunakan istilah bahasa asing menjadi tren tersendiri bagi kalangan tertentu. Katakan saja pada kelompok orang yang sering datang ke perkumpulan belajar agama. Mereka menyebutnya dengan istilah "Majlis Taklim" yang disadur dari bahasa arab dengan arti tempat berkumpul untuk belajar. Â
Penulis tergerak  membahas ini sebab dalam sebuah obrolan di salah satu grup media sosial, masih ditemui sebuah kejanggalan dalam menggunakan istilah bahasa arab. Misalnya ungkapan terima kasih yang sering diucapkan dengan kalimat "jazakallahu khoiran katsiran" ternyata masih ada saja yang salah menggunakannya.
Maknanya adalah "semoga Allah membalasmu dengan kebaikan yang banyak". Terdapat kata ganti "kamu" dalam kalimat tersebut. Dalam bahasa Indonesia, kata ganti orang kedua tidak dibedakan penggunaannya jika kalimat itu ditujukan kepada wanita atau pria. Namun dalam bahasa Arab, kata ganti tersebut berpengaruh.
Jika "jazakallah" diucapkan kepada lawan bicara pria, maka jika lawan bicaranya wanita pengucapannya menjadi "jazakillah". Tapi masih ada wanita yang mengucapkan "jazakillah" kepada lawan bicara pria dan sebaliknya. Ini menandakan bahwa istilah bahasa arab yang ia ketahui berdasar dari yang ia sering dengar, tanpa tahu aturan dasar penggunaan bahasa arab.
Istilah lain yang sering diucapkan adalah "syafakallah". Ini adalah ucapan doa bagi orang yang sakit. Arti dari kalimat tersebut adalah semoga Allah menyembuhkanmu. Ini juga sama seperti kasus diatas. Padahal kalimat tersebut berbeda pengucapannya jika ditujukan kepada orang kedua atau ketiga.
Misal, ia mengabarkan bahwa saudaranya sedang sakit. Jika anda mengucapkan "syafakallah" berarti doa itu untuk dia, bukan saudaranya, seolah-olah dia yang sakit. Nah, untuk orang ketiga dalam bahasa Arab memakai kata ganti "hu" jika pria dan "ha" jika wanita.
Maka jika keadaannya seperti contoh diatas, ucapan yang anda harus berikan adalah "syafahullah" atau "syafahallah" Â yang artinya "semoga Allah menyembuhkannya" dengan kata ganti yang mengikut pada jenisnya.
Sah-sah saja jika anda menggunakan istilah bahasa asing pada komunitas tertentu anda. Salah mengucapkan kata ganti bukan masalah besar jika kalimat tersebut sudah dianggap familiar. Mentoknya jika kelak yang mendengar istilah itu orang yang paham akan kaidah bahasa yang benar, Â bisa jadi ia akan membenarkannya atau malah menertawakan anda.
Sebaiknya anda paham dengan apa yang anda ucapkan, jika akan menggunakan istilah bahasa asing. Penggunaan istilah bahasa asing yang salah dapat mengubah maksud dan tujuannya. Jika anda ragu, gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar karena dapat mengurangi resiko gagal faham.
Semoga bermanfaat.