Tidur sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Dengan beristirahat, tubuh dapat mengembalikan kesegaran dan pemulihan kondisi yang baik. Dilansir dari hellosehat.com, bahwa tidur miring memiliki manfaat tersendiri, diantaranya dapat mencegah sakit leher dan sakit punggung, mengurangi naiknya asam lambung, mengurangi dengkuran, dan bermanfaat bagi orang yang memiliki sleep apnea obstruktif (berhentinya napas sementara saat tidur).
Arah posisi tidur miring juga memiliki manfaat tertentu. Tidur miring ke sisi kanan dapat melonggarkan tekanan pada hati, paru-paru, dan perut. Juga melindungi jantung dari posisi tertindih atau tertekan organ tubuh lainnya. Sedangkan tidur miring ke sisi kiri dapat mengurangi refluks asam lambung.
Hal ini senada dengan disiplin ilmu thibbun nabawi, 14 abad yang lalu telah diajarkan oleh Rasulullah Shollallahu alaihi wassalam. Dikutip dari buku Metode Pengobatan Nabi, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, penerbit Griya Ilmu, cetakan keduapuluh tiga, hal. 321, menjelaskan bahwa:
"Tidur yang paling efisien adalah berbaring ke sebelah kanan agar makanan bisa berada pada posisi yang pas dalam lambung, mengendap secara proporsional. Karena lambung cenderung miring ke sebelah kiri sedikit. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar proses pencernaan makanan lebih cept karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian dilanjutkan dengan berbaring ke sebelah kanan saja agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung.
Jadi berbaring ke sebelah kanan dilakukan di awal tidur dan akhir tidur. Terlalu banyak berbaring ke sebelah kiri membahayakan jantung dan menyebabkan seluruh organ mengarah ke jantung, bahkan banyak unsur tubuh yang menyerang jantung.
Juga, beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Beliau bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai batas waktu yang diizinkan oleh Allah. Tubuh berikut organ-organnya dan energi tubuh mendapat hak yang pantas untuk tidur dan beristirahat, namun juga cukup berolahraga, disamping menangguk pahala. Itu adalah cara paling maslahat bagi hati dan tubuh manusia di dunia dan akhirat.
Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun juga tidak menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. Beliau melakukannya dengan cara terbaik: tidur pada saat diperlukan dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berdzikir  kepada Allah hingga matanya terasa berat, tidak dalam keadaan kekenyangan karena makan dan minum, dan tidak langsung bersentuhan dengan tanah dan tidak berbaring di atas kasur yang terlalu tebal. Beliau memiliki kasur kulit berisi sabut. Beliau juga membaringkan kepalanya di atas bantal. Terkadang beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya.
Tidur adalah suatu kondisi dimana badan terselimuti oleh panas alami dan energi ke bagian dalam tubuh untuk beristirahat. Tidur memiliki dua manfaat besar, Â yaitu mengistirahatkan seluruh anggota tubuh sehingga terbebas dari rasa lelah, panca indera juga menjadi nyaman, terlepas dari kerja berat saat terjaga, segala kepenatan juga lenyap, dan menyempurnakan metabolisme makanan dan proses pembakaran. Karena panas alami tubuh pada saat tidur menggelegak ke seluruh tubuh sehingga membatu proses tersebut. Oleh sebab itu tubuh secara lahir menjadi dingin, dan orang yang tidur cenderung membutuhkan selimut."
Menjalankan pola hidup sehat merupakan aplikasi dari semboyan "lebih baik mencegah daripada mengobati". Kesehatan bagai emas yang berharga, maka jagalah baik-baik "emas" anda jangan sampai tercuri. Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H