Mahasiswa Universitas Airlangga menyalurkan pengetahuan dan aksi nyata mereka ke berbagai daerah di Jawa Timur melalui program KKN Belajar Bersama Komunitas (BBK) Ke-5. Salah satu daerah yang menjadi sasaran dalam melaksanakan program tersebut adalah Desa Kedungwaras, Modo, Lamongan.
Dalam rangka memanfaatkan limbah organik rumah tangga masyarakat desa setempat, kelompok KKN BBK-5 UNAIR Desa Kedungwaras menggalang aksi melalui sebuah program kerja yang bernama “ECOPORE: Edukasi dan Komposting dengan Biopori”. Selain sebagai upaya pemanfaatan limbah organik rumah tangga, program kerja “ECOPORE” juga bertujuan untuk meningkatkan daya resapan air, memperbaiki struktur tanah, dan mendukung pertumbuhan tanaman.
Program kerja yang bergerak pada bidang lingkungan tersebut diterapkan pada seluruh dusun yang ada di Desa Kedungwaras, yaitu Dusun Kedung, Ranjung, dan Landeyan. Program kerja “ECOPORE” dilaksanakan pertama kali di Dusun Kedung pada Jumat (17/01/25), sementara pelaksanaan program kerja untuk dua dusun lainnya berlangsung pada hari Minggu (19/01/25), di Dusun Ranjung dan Landeyan.
Sebanyak tiga pipa biopori ditanam pada titik-titik lokasi tertentu di setiap dusun. Penentuan titik lokasi penanaman pipa biopori tersebut berdasarkan persetujuan bersama dengan para kepala dusun setempat. Kegiatan diawali dengan menanam pipa biopori yang telah disiapkan berupa pipa paralon sepanjang 50 cm dengan diameter 10 cm yang telah diberi lubang-lubang kecil.
Limbah organik atau limbah rumah tangga yang telah dikumpulkan sebelumnya kemudian dimasukkan ke dalam pipa biopori yang ditanam di tanah. Selanjutnya, pipa biopori tersebut ditutup menggunakan penutup pipa yang juga dilengkapi dengan lubang-lubang kecil. Lubang-lubang kecil pada pipa bertujuan sebagai akses terjadinya resapan sehingga dapat mengurangi genangan air di lokasi sekitar.
Pelaksanaan program kerja “ECOPORE” juga melibatkan warga dusun setempat. Mahasiswa KKN BBK-5 Desa Kedungwaras memberikan informasi, penjelasan, dan demonstrasi, selama proses penanaman pipa biopori berlangsung sehingga warga yang hadir juga dapat melihat serta ikut mempraktikkan secara langsung bersama para mahasiswa mengenai cara penanaman dan penggunaan pipa biopori sebagai resapan air.
Fathoni Alief dan Ary Ahmad, penanggung jawab program kerja "ECOPORE" kelompok KKN BBK-5 Desa Kedungwaras, menyatakan bahwa pembuatan biopori merupakan langkah strategis dalam pengelolaan air dan sampah organik rumah tangga. Keterlibatan masyarakat dalam aksi tersebut dapat menjadi langkah atau upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan desa setempat serta menjadi sarana edukasi yang berkelanjutan. Penerapan biopori melalui program kerja “ECOPORE” diharapkan dapat menjadi sebuah solusi efektif dalam menghadapi tantangan lingkungan, khususnya terkait permasalahan resapan air.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI