Mohon tunggu...
Aulia Jabbar Ardhan
Aulia Jabbar Ardhan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Tegaslah pada diri sendiri, buang pikiran negatif, dan lakukan yang terbaik. kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muawiyah bin Abi Sufyan, Diplomat Hebat dari Islam

29 Oktober 2019   22:21 Diperbarui: 29 Oktober 2019   22:36 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Byzantium adalah basis agama kristen orthodoks yang pengaruhnya dapat membahayakan perkembangan Islam.

2. Orang-orang Byzantium sering mengadakan perampokan ke daerah penduduk Islam

3. Membela rakyat dari keganasan penguasa bangsa Romawi yang kekuasaannya absolut.

Adapun dakwah agama Islam ke wilayah Afrika Utara, yang merupakan bagian dari wilayah Romawi Timur, kondisi rakyatnya tertekan seperti rakyat jajahan Romawi lainnya. Dalam upaya penyelamatan bangsa Afrika Utara ini, Khalifah Muawiyah mempersiapkan pasukan yang cukup tangguh dan berjumlah seratus ribu tentara di bawah panglima Uqbah bin Nafi'. Dalam usaha dakwahnya ke Afrika Utara ini, pasukan Islam berhasil menguasai daerah Libia sampai Tripoli. Mendengar keberhasilan itu, Khalifah Muawiyah segera menambah pasukan untuk membantu perjuangan Uqbah bin Nafi' ke daerah Tunisia dan Kartago. Di sana pun ia mendapatkan kemenangan yang gemilang. Setelah kerajaan dihancurkan, Uqbah bin Nafi' segera membangun kota Kairun yang dijadikan markas besar militer Islam. Dari usaha Khalifah Muawiyah inilah yang akan memperlancar penyebaran Islam ke Andalusia.

Diplomasi Muawiyah

Muawiyah telah memenangkan pertarungan politik dengan Ali bin Abi Thalib melalui manipulasi politik dan ketangkasan dalam mengeksploitasi kematian Utsman bin Affan. Ia seringkali berkata Aku tidak akan menggunakan pedangku selama cambukku masih cukup, aku tidak akan menggunakan cambukku selama lidahku masih bisa mengatasi. Dan bahkan jika ada satu benag yang mengikatku dengan temanku, aku tak akan pernah memutuskannya. Jika mereka menarik kencang maka akan aku longgarkan dan jika mereka longgarkan maka akan aku kencangkan." Tindakan kasar dan kelembutan tak akan banyak memengaruhi dirinya. Ia merupakan cendekiawan sekaligus diplomat serta politikus yang cerdik.

Para sejarawan Arab mengumpamakan bahwa Muawiyah diibaratkan sebagai seekor unta, tatkala dibiarkan dia akan tetap berjalan, dan apabila dia dipukul atau disakiti dia akan berhenti dan menolak untuk berjalan. Muawiyah sering berkata bahwa dunia ini lebih banyak dikendalikan dengan lidah daripada dengan pedang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun