Jombang - Jalan lalu lintas kecamatan antara Mojowarno dan Mojoagung mengalami kondisi yang cukup parah sejak dua tahun terakhir ini. Jalan tersebut merupakan akses utama dari dua kecamatan di kabupaten Jombang yang dikatakan dalam posisi rawan kecelakaan. Padahal jalan tersebut adalah jalan raya yang sering digunakan dalam akses menuju Surabaya dari arah Mojoagung.
Pengendara dan warga sekitar seringkali mengeluh dan mengecam perangkat desa setempat agar segera mengangkat masalah ini untuk ditindaklanjuti mengingat sudah beberapa kali ditemukan beberapa pengendara yang hampir jatuh setelah melewati jalan tersebut.
Hal ini juga dirasakan oleh salah satu pengendara umum bernama, Umardani (51) merupakan salah satu warga dari desa Ngrimbi yang setiap hari berkendara ke Surabaya dan harus melewati jalan tersebut.
"Rusaknya sudah lama sekitar dua tahuanan, jalan ini selain menghubungkan dua desa juga menjadi jalan raya menuju ke Surabaya kalo saya tidak lewat sini ya harus muter lewat Peterongan malah lebih jauh. Tapi, lewat sini ya jalannya gak enak." Ujarnya ketika diwawancarai pada Kamis (16/4/2023)
Pria beruban tersebut juga menjelaskan bahwa kondisi jalan tersebut akan semakin berbahaya saat hujan mengingat air tersebut tergenang di lubang-lubang jalan sehingga apabila tidak berhati-hati maka akan terjatuh. Â
"Kalo hujan malah lebih bahaya, Mbak. Harus banyak shalawat dan hati hati sebab lubangannya itu tertutupi air kalo gak hati hati dan posisi kita berkecepatan tinggi ya jatuh sebab lubangnya besar besar." terangnya
Lebih lanjut pria yang berprofesi sebagai buruh laut di Tanjung Perak Surabaya tersebut berharap agar masalah ini segera dituntaskan oleh pihak yang berwenang mengingat hal ini mempertaruhkan nyawa orang lain dan arus mudik lebaran yang sebentar lagi akan tiba menyebabkan jumlah pengendara yang bertambah. Apabila masalah ini dibiarkan takutnya malah akan menganggu arus mudik tersebut.
 "Ya semoga saja pemerintah segera peka akan masalah ini apalagi kebetulan akan memasuki fase arus mudik libur lebaran dan bertepatan dengan musim penghujan. Takutnya jika dibiarkan akan menimbulkan korban-korban lainnya"  tutup pria tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H