Mohon tunggu...
ardhani prameswari
ardhani prameswari Mohon Tunggu... Guru - guru

seorang yang sangat menyukai photography

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Keselarasan Dalam Dakwah

13 Desember 2024   22:15 Diperbarui: 13 Desember 2024   22:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat dan pendakwah/ sumber : gontornews

Dalam tiga dekade ini kita mengenal banyak sekali pendakwah yang piawai dalam menerangkan ajaran agama kepada umat. Tak perlu menyebutkan nama, namun ketenaran sang pendakwah kadang melebihi para pejabat negara kita. Jika mereka diundang oleh warga Indonesia di luar negeri, tak jarang yang datang bejibun, melebihi jika mereka melakukan dakwah di dalam negeri.

Dakwah adalah suatu kegiatan komunikasi dengan basis agama. Seorang pendakwah hakekatnya melakukan komunikasi kepada umat soal ajaran agama. Kadang sebuah ajaran yang tertera dalam kitab suci kurang benderang bagi umat, maka para pendakwahlah yang akan menerangkannya bagi mereka, baik dengan berbagai ilustrasi, pengalaman hidup dan lain sebagainya. Sehingga apa yang didakwahkan seringkali untuk menginformasikan sesuatu, mengedukasi dan mengubah persepsi seseorang atau masyarakat. Selaras dan harmoni, itu salah satu tujuan.

Dakwah dipahami sebagai kegiatan komunikasi yang mengajak umat untuk menujuk kepada kebaikan dan mencegah manusia dalam kemudaratan. Apa yang dilakukan seorang pendakwah adalah sangat mulia.

Sebagai tindakan komunikasi, dakwah bukan sekedar tentang apa yang diajarkan, tetapi bagaiamana dan dengan apa ajaran itu disampaikan. Islam tidak memberikan pedoman yang kaku dan rigid tentang metode ini. Al Quran hanya memberikan garis besar dan prinsip universal tentang metode dakwah yang harus menggunakan pendekatan hikmah, lemah lembut dan metode argument yang jelas (An-Nahl : 125).

Dakwah harus dilakukan dengan kata-kata atau narasi yang santun, lembut atau bisa juga dengan gaya humoris yang bis akita temui pada beberapa pendakwah. Mereka dengan piawai mengocok tawa umat dengan ilustrasi yang mereka angkat. Ada tentang dilemma rumah tangga, anatara suami istri yang lucu dan menghibur. Ada soal kegiatan yang rutin dilakukan oleh instansi pemerintah lengkap dengan julukan sinis oleh masyarakat. Hal ini semua dilakukan oleh pendakwah tentu dengan berbasis kedalaman hikmah agama. Intinya dakwah bisa dilakukan dengan konten dan cara apapun asal tidak melanggar syariat.

Lebih luas lagi, sejatinya pendakwah yang baik sangat diperlukan oleh bangsa dan negara kita untuk mempersatukan umat dan melakukan penghargaan kepada umat yang lain. Kita bisa melihat bagaimana Gus Dur sering memberikan pencerahan kepada umat dengan cara unik dan bervisi jauh ke depan. Gus Dur mampu mencairkan sesuatu dengan mudah padahal sebelumnya sangat sulit dicerna.

Sehingga tidak heran jika umat lainpun merasa nyaman mendengar ungkapan Gus Dur tentang sesuatu meski itu seperti ngobrol atau guyon, namun beliu tidak melanggar syariat Islam. Ayo.. sebarkan, Islam itu teduh dan semua tokoh agama dan umat juga harus menjaga keutuhan bangsa dan menselaraskan dengan agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun