Covid -19 kini memang menjadi 'musuh' dunia. Bagaimana tidak, nyaris seluruh negara di dunia (205 negara) kini harus memerangi virus asal Wuhan-China itu. Nyaris seluruh energy dokter dan pemangku kepentingan juga sibuk mengurusi penyakit yang agresif menyerang masyarakat dan bersifat mematikan.
Banyak sendi kegiatan masyarakat lumpuh karena virus ini. Tak hanya warteg di seputaran Jakarta, tapi usaha-usaha garmen milik masyarakat, usaha catering, usaha salon dan sebagainya. Belum lagi usaja-usaha informal masyarakat seperti usaha warkop, gorengan dll.
Belum lagi sektor pendidikan yang juga akhirnya lumpuh. Anak-anak PAUD, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi tidak bisa mengikuti pembelajaran secara normal. Mereka harus melakukan pembelajaran dengan cara online. Dan ini tidak selalu lancar karena hambatan teknologi dan sebagainya. Â Paling tidak kegiatan pendidikan memang tidak bisa berjalan dengan baik.
Media sangat berperan soal ini karena merekalah perpanjangan informasi yang berasal dari pemangku kepentingan. Pada awal kasus ini muncul di luar China yaitu akhir Februari dan Maret, banyak pihak bahkan pemerintah tak telalu paham bahwa virus ini benar-benar ganas dan bisa merepotkan, sehingga keterangan yang diberikan oleh pemerintah seringkali tidak presisi atau tidak terlalu jelas bagi masyarakat. Media juga belum sepenuhnya paham soal virus ini meski mereka berusaha untuk menenangkan masyarakat dengan berbagai informasi yang disuguhkan.
Kini menginjak dua bulan setelah penyakit ini masuk ke Indonesia, sekitar 200 orang meninggal dan ribuan orang dinyatakan positif menderita Covid-19, kita mulai bisa menata diri. Masyarakat dengan pelan tapi pasti menerima dan patuh pada imbauan pemerintah seperti social dan fisical distancing, bekerja, belajar dan bermain di rumah saja, dan memakai masker serta selalu menerapkan pola hidup sehat seperti berjemur pada pagi hari dan makan makanan bergizi.
Yang terakhir adalah ketika Jakarta memutuskan untuk mengambil langkah membuat kotanya berstatus PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Status ini menjadikan semua saran pemerintah tidak saja bersifat himbauan tapi disertai dengan aturan dan konsekwensi hukum . Artinya, siapa yang melanggar akan ada konsekwensi hukum. Semua ini dimaksudkan untuk memutus penyebaran virus covid-19 dalam masyarkat.
Dari semua gambaran ini kita bisa melihat bahwa masyarakat adalah hal penting bagi pemulihan negara kita dari virus mematikan ini. Masyarakat -- bukan hanya pekerja medis dan pemerintah- sangat berperan besar untuk memutus matarantai penyebaran virus ini. Masyarakat adalah garda terdepan dan pekerja medis adalah benteng terakhir dari pandemic ini. Karena itu, mari selalu dukung dan patuhi semua ketentuan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H