Mohon tunggu...
Je Ardhani
Je Ardhani Mohon Tunggu... -

Mahasiswi yang ingin hidup tidak lebih lama dari kedua orangtuanya, entahlah. Saya ingin selalu menjadi seorang anak kecil yang tidak harus tumbuh dan terlihat dewasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maryam dan Lelenya

21 September 2012   12:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:03 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku duduk di atas batu tepian kali, memandang sebuah batang bambu yang meliuk hampir patah tersapu arus deras semalam.

Kemanakah Maryam? Apakah ia ada di sebrang sungai, di balik hutan, di dalam sebuah rumah, di balik sebuah tembok, duduk cekikikan menertawaiku?

Tiap hari aku melolong memanggil-manggil namanya..

Maryam.. Maryam.. Tak ada jawaban. Apakah kini para wanita desa seberang telah dihukum dengan di potong telinganya? atau kakinya? atau jemarinya?

Sarmin, dia pun tak jumpa Maryam sudah cukup lama. Sarmin? Siapa Sarmin?

Maryam bilang Sarmin. Bukan, Maryam bilang Aisyah, tidak, maksudku Sumi.

Siapa mereka? Siapa yang bilang aku peduli?

Maryam harus mendengar ini, segera harus kuberitahukan padanya.

Aku jijik duduk disini, melihat kerbau-kerbau itu berendam di kali tempat Maryam mandi.

Lama benar kau di sana, Mar. Apa mungkin dia masih asyik mahsyuk dengan ikan lele barunya?

Coba ku panggil..

Maryam.. Maryam!! Mar.. asuuuu!!!

..

" Ada apa, Kak?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun