Mohon tunggu...
Andi Ramadhan
Andi Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis lepas di Kompasiana

Datang berlindung waktu susah dan senang. Tumpang berlindung waktu susah dan senang.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Biraf Bakery, dari Hobi Jadi Cuan

10 Oktober 2023   17:01 Diperbarui: 10 Oktober 2023   18:16 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar instagram.com/biraf_bakery

Dunia kuliner adalah salah satu bidang yang tak pernah sepi dari kisah-kisah inspiratif. Salah satunya adalah kisah Biraf Bakery, sebuah usaha yang tumbuh dari kecil. 

Yang menarik, perjalanan ini dimulai dari hobi sederhana seorang ibu rumah tangga.

Biraf Bakery berawal dari hobi memasak yang dimiliki oleh seorang ibu rumah tangga. Namun, bukan sekadar hobi biasa. Ibu yang satu ini memiliki keahlian khusus dalam membuat kue basah dan kering yang lezat dan tampilan yang menarik. 

Dari dapur kecilnya, dia mulai menciptakan berbagai kreasi yang tak hanya dinikmati oleh keluarganya, tapi juga oleh tetangga dan sahabat dekat.

Seiring berjalannya waktu, kabar tentang kelezatan kue-kue dari Biraf Bakery mulai tersebar. Tak hanya melalui mulut ke mulut, tetapi juga melalui media sosial. 

Dari sini, permintaan akan produk-produk dari Biraf Bakery mulai meningkat. Yang awalnya hanya dikenal oleh lingkungan sekitar, kini menjadi salah satu nama yang dicari oleh pecinta kue di kota Depok.

Jatuh Bangun Dalam Merintis Bisnis

Kesuksesan Biraf Bakery bukanlah tanpa tantangan. Ada banyak hal yang harus dihadapi, mulai dari pengelolaan bahan baku, produksi, distribusi, hingga pemasaran. Setiap bisnis, terutama yang dirintis dari nol, pasti memiliki tantangan dan rintangan yang harus dihadapi.

Pada awal pendirian Biraf Bakery, salah satu tantangan terbesar adalah pembiayaan. Modal awal yang terbatas memaksa pemilik untuk berhemat dan memprioritaskan setiap pengeluaran. 

Selain itu, mencari supplier bahan baku dengan harga terjangkau namun berkualitas juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak kali ia harus mengganti supplier karena kualitas bahan yang kurang memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun