Pendidikan literasi digital juga penting untuk mengajarkan siswa cara menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab.Â
Meningkatkan kesadaran dan pendidikan digital bagi siswa penting untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi dunia digital.
Adapun kasus-kasus kekerasan yang terjadi harus ditangani dengan tegas oleh pihak berwenang. Pihak berwenang, yang mencakup pemerintah, aparat hukum, dan institusi pendidikan, memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan siswa.
Pelaku harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku, dan korban harus mendapatkan dukungan dan perlindungan yang memadai. Penerapan sanksi juga harus adil dan konsisten terhadap pelaku, serta program rehabilitasi untuk mengembalikan mereka ke masyarakat harus dilakukan.
Kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial dapat membantu mengembangkan karakter positif pada siswa.
Melalui olahraga, siswa dapat mengembangkan rasa sportivitas, menghargai perbedaan, dan belajar menerima kekalahan. Aktivitas fisik juga membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood, sehingga dapat mengurangi perilaku agresif.Â
Selain itu, olahraga mengajarkan nilai kerjasama dan disiplin, membantu siswa mengendalikan impuls dan emosi negatif yang dapat memicu kekerasan.
Seni memberikan platform bagi siswa untuk mengekspresikan diri dan mengolah emosi mereka melalui kreativitas.Â
Kegiatan seni seperti melukis, bermain musik, atau menari, membantu siswa dalam mengekspresikan perasaan dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan orang lain.Â
Ini dapat meningkatkan empati dan mengurangi kecenderungan untuk melakukan kekerasan.
Kegiatan sosial dan komunitas, seperti pengabdian masyarakat, mengajarkan nilai-nilai kepedulian, solidaritas, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.Â