Anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Orang tua yang menunjukkan perilaku positif dan mengajarkan penyelesaian konflik secara damai akan membimbing anak-anak untuk bertindak sama.
Masyarakat juga memiliki peran yang tak kalah penting dalam mendidik anak-anak. Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan karakter dan perilakunya.
Masyarakat melalui norma dan nilai sosialnya memperkuat nilai dan norma yang diajarkan oleh orang tua dan sekolah, membantu anak-anak memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.Â
Lingkungan yang kondusif dan positif mendukung tumbuh kembang anak, mendorong perilaku positif dan mencegah terjadinya kekerasan.Â
Selain itu masyarakat memberikan lapisan perlindungan tambahan melalui pengawasan dan intervensi ketika terjadi perilaku menyimpang, termasuk kekerasan antar siswa.
Keterlibatan aktif orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan anak-anak menghasilkan dampak positif yang beragam.
Sinergi dan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat membawa dampak positif yang luas, tidak hanya untuk individu, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan.Â
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk saling bekerja sama dan berkomitmen dalam membentuk generasi muda yang berkarakter kuat dan berperilaku positif.
Selain itu perlu adanya pengawasan dan kontrol terhadap konten media sosial yang dapat diakses oleh anak-anak dan remaja. Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, khususnya para siswa.Â
Sementara media sosial memberikan berbagai manfaat, seperti komunikasi dan akses informasi, ada juga potensi bahaya yang bisa muncul, seperti penyebaran kekerasan antar siswa.Â
Oleh karena itu, pengawasan dan kontrol terhadap konten media sosial menjadi langkah krusial dalam upaya pencegahan kekerasan di kalangan siswa di Indonesia.