Mohon tunggu...
Andi Ramadhan
Andi Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis lepas di Kompasiana

Datang berlindung waktu susah dan senang. Tumpang berlindung waktu susah dan senang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

FPI dan Miss World

15 September 2013   15:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:51 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13792350851991623440

[caption id="attachment_278957" align="aligncenter" width="634" caption="Ajang kompetisi Miss World"][/caption] Jauh hari sebelum dimulainya kontes kecantikan ini FPI (Front Pembela Islam) buru-buru mengatakan akan memboikot salah satu acara bergengsi di dunia, Miss World. Tak sedikit media yang meliput dan mempublikasikannya. Dalam berita terkini, FPI menyatakan bahwa diadakannya kontes ini di Indonesia sebagai musibah terbesar bangsa Indonesia. Benarkah demikian? Yuk, simak.

  1. Musibah terbesar bangsa ini ialah korupsi, Saya kira demikian. Tak sedikit sederetan orang-orang itu menggunakan nama dengan embel-embel islami. Apakah ini bukan bencana? Moral dan nama baik agama maupun negara tercemar disini. Kita diperingkat kedua. Apakah ini bukan bencana? Daripada mengurusi pagelaran Miss World yang gak begitu penting, baiknya FPI mulai berjuang menghadapi korupsi.
  2. Musibah terbesar di dunia ini ialah ketika satu manusia membantai manusia lainnya, dimana mereka saling berperang karena berebut kuasa dan sumber daya. Lihat itu Suriah, Irak, Afghanistan, Filipina Selatan, dll tempat yang juga tak jauh dari tempat kita: Papua. Kejahatan terhadap manusia lainnya begitu tinggi disana. Mohon FPI memperjuangkan hak-hak sipil mereka disana. Lakukanlah demonstrasi terbesar dari FPI atas nama kami, masyarakat Indonesia, untuk saudara-saudara kami sesama manusia. FPI memiliki begitu besar massa yang kemungkinan besar akan didengar suaranya oleh pemimpin dunia. Daripada mengurusi wanita-wanita cantik yang mencoba menjual kelebihan negaranya masing-masing, coba tilik kembali kondisi saudara kita sesama umat manusia yang tertindas hak-haknya.
  3. Teror dan kriminalitas berada disekitar kita, Polisi sebagai aparat negara dimusuhi dan dibantai. Ini juga musibah terbesar. Sudah semestinya, sebagai salah satu organisasi massa yang besar, FPI melakukan orasi menolak kekerasan yang dilakukan terhadap pelindung masyarakat ini. Tapi bukan dengan sweeping, cukup dengan berorasi atau dengan tulisan-tulisan yang menggugah hati. Bila aparat kita lemah dan terbantai, kepada siapa kita akan berlindung?
  4. Bahan ajar siswa kita disusupi oleh kata dan kalimat porno? Ini musibah terbesar kita di dunia pendidikan. Bagaimana mungkin, bahan ajar yang diperuntukkan bagi adik-adik kita siswa sekolah dasar disusupi oleh kalimat-kalimat erotis dan porno? Siapa yang akan bertanggung jawab? Kami ingin mendengar FPI mengomentari kasus ini. Daripada, maaf, mengurus ajang Miss Word yang tidak terlalu penting itu?
  5. Dll.
  6. Dll.

Masih banyak musibah terbesar yang dapat FPI jadikan permasalahan: kriminalitas tinggi, pengangguran tinggi, kemiskinan meningkat, korupsi melejit dan sebagainya. Bagaimana, FPI? Ayo, kita tunjukkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Tentukan skala prioritas, masih banyak urusan yang lebih penting daripada mengurusi hal-hal semacam Miss World ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun