Mohon tunggu...
Andi Ramadhan
Andi Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis lepas di Kompasiana

Datang berlindung waktu susah dan senang. Tumpang berlindung waktu susah dan senang.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

1 Dolar = 1 Rupiah

17 September 2010   01:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:11 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_260139" align="alignright" width="300" caption="Gambar dari Google."][/caption] Saya tak tau, apakah pemikiran Saya ini bisa digunakan atau tidak. Ah, pasti banyak juga dari kita yang berpikiran sama. Hehehe... Dari situs Kantor Berita Antara Saya pernah membaca bahwa Bank Indonesia melakukan intervensi untuk menstabilkan rupiah dikisaran Rp9000-an ketika akan menguat dibawah nilai itu. Alasannya adalah untuk menjaga pendapatan ekspor Indonesia supaya tetap tinggi. Nah, dari berita tersebut Saya kemudian menangkap bahwa sesungguhnya BI selaku Bank Sentral Indonesia dapat pula membuat nilai rupiah berada dibawah Rp9000-an. Iya tidak? Bukan rahasia lagi bahwa utang Pemerintah cukup banyak menggunakan mata uang asing, dolar khususnya. Menurut data yang Saya dapatkan, sekitar 22 persen utang Pemerintah dalam dolar AS atau 38,9 miliar dolar. Angka yang fantastis dan bikin gregetan membacanya. Belum lagi dalam mata uang Rupiah, Yen, Euro ataupun mata uang lainnya. Bikin sesak napas! Kembali ke paragraf pertama. Saya berpikiran begini, bila BI dapat melemahkan nilai Rupiah berarti dapat pula mereka menguatkan nilai Rupiah terhadap mata uang dolar ataupun mata uang lainnya. Seandainya USD1 = Rp1 maka Pemerintah dapat melunaskan utang-utangnya beserta dengan bunganya dan Saya akan menjadi kaya raya. Hahaha... :) Bila nilai ekspor kita turun karena mahalnya barang kita disana, mungkin kita dapat menghentikan untuk sementara selama sebulan, tiga bulan, enam bulan, ataupun mungkin setahun. Impor dulu kenapa emangnya? Bukankah kita lebih senang barang-barang impor? Bayangkan, bila USD1 = Rp1 kita dapat jalan-jalan keliling dunia, membeli MacBook Pro selusin, jet pribadi lima unit ataupun barang-barang mewah lainnya dengan harga yang murah. Kita dapat melakukan apapun! Agaknya cara seperti itu juga dilakukan oleh Pemerintah China untuk menjaga nilai Yuan-nya supaya berada dibawah dolar AS. Cara itu dilakukan agar ekspor China tetap murah di pasar AS dan perdagangannya selalu surplus. Tapi itu China, salah satu negara produsen terbesar dunia. Nah kita? Apakah pemikiran Saya ini bisa diaplikasikan? Saya tak tau pastilah. Tapi yang Saya inginkan Indonesia dapat melunasi semua utang-utangnya. Segera! Supaya posisi kita kuat, perekonomian kuat sehingga tidak dilecehkan tetangga. Amin. :)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun