Satu hal yang terlihat semenjak munculnya RBIB adalah sikap anak-anak disana. Tak bisa dipungkiri hal tersebut terjadi karena pengaruh dari lingkungan sekitar "Rumah dempet-dempet, cuma dibatasi triplek. Kalau nonton TV terdengar sampai dalam. Orang marah-marah bisa terdengar juga. Ya gimana wataknya gak marah-marah kalau bising seperti itu." Kata Yuniasri prihatin.Â
Setelah munculnya RBIB, ada perubahan yang cukup signifikan walaupun hanya terlihat di lingkungan RBIB saja. "Mereka sudah tahu cara meminta maaf, berterima kasih dan mengantre. Kata-kata kasar juga sudah lumayan berkurang." bebernya.
RBIB bagai sebuah oase bagi keresahan di dunia anak. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pelajaran budaya dan moral membuat banyaknya kasus anak-anak melakukan tindakan negatif. RBIB menjadi salah satu sekolah yang mencegah hal itu dan memberikan pengalaman yang mestinya didapatkan anak-anak di masa kecilnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H