PendahuluanÂ
Mangkunegara IV lahir dengan nama Raden Mas Sudira, pada hari Sabtu, 3 Maret 1811Â di Surakarta. Ayahnya bernama KPH Hadiwijaya. Sejak
kecil Sudira sudah dikenal kepandaian dan kecerdasanya. Pendidikannya tidak
formal, karena sistem ini belum muncul saat itu. Ia didik oleh eyang Mangkunegara II.Â
Setelah berusia 10 tahun, oleh eyangnya ia diserahkan kepada pangeran Rio, saudara sepupunya yang kelak menjadi Mangkunegara
III. Pangeran Rio diserahi tugas membaca, menulis, berbagai cabang kesenian dan kebudayaaan serta kawruh lainnya.
Â
Pada masa di bawah bimbingan pangeran Rio inilah jiwa kepujanggaan
dan kekesatriaan mulai ditanamkan pada diri Rade Mas Sudira. Ia belajar dengan tekun dan mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi terhadap pengetahuan apalagi tentang pengetahuan agama Islam yang dijadikan sebagai
pegangan hidup di dunia dan bekal di akhirat kelak. Seperti pengakuanya dalam Serat Wedhatama pupuh Sinom bait ke-12 yaitu:
Saking duk maksih taruna
Sadhela wus anglakoni
Aberag marang agama
Maguru anggering kaji
Sawadine tyas mami
Banget wedine ing besu
Pranata ngakir jaman
Tan tutug kaselak ngabdi