Mohon tunggu...
Arde WISBEN
Arde WISBEN Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

10 Salah Kaprah Soal Asisten Rumah Tangga (ART)

11 Juli 2016   10:33 Diperbarui: 11 Juli 2016   10:40 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pekerjaan ART sudah sangat banyak, jangan bebankan lagi mereka untuk memikirkan menu yang harus disiapkan, atau memperbaiki sesuatu yang rusak di rumah. Banyak majikan meninggalkan uang belanja dan selanjutnya membiarkan ART untuk berfikir sendiri menu yang harus disiapkan untuk makan malam. Tak jarang, majikan marah marah karena air minum galon atas gas habis, tetapi ART tidak membelinya. 

Perlu diingat bahwa tidak semua ART mempunyai “keberanian” untuk meminta uang kepada majikannya untuk membeli kebutuhan rumah. Mungkin ia pernah punya pengalaman sebelumnya ketika ia minta uang untuk membeli kebutuhan rumah, ia balik dimarahi.

Karenanya penting bagi majikan untuk memastikan kapan harus membeli kebutuhan rumah tangga, atau pun menyediakan peralatan kerja yang mendukung.

4. ART harus bisa memasak enak

Siapa yang menentukan standar makanan enak di rumah?. Apakah ART sudah tahu seperti apa makanan yang dirasa enak oleh majikannya. Ya, masing masing orang punya selera. Apa yang dianggap enak oleh ART belum tentu enak di lidah majikan. Karenanya penting untuk memberi tahu ART seperti apa rasanya makanan enak. Kalau perlu, ART diajak mencicipi sebuah masakan ke restoran, kemudian belikan buku menunya.

Prinsipnya kalau ingin ART bisa memasak enak, latih dia. Kenalkan dengan rasa,  dan kalau perlu kirim ke rumah orang tua untuk magang di dapurnya.

5. ART telah mendapatkan gaji yang standar

Banyak keluarga menganggap bahwa upah yang diberikan kepada ART sudah “melebihi” standar yang berlaku. Namun harus diingat, apakah upah itu gross atau net. Apakah ART masih harus membeli sendiri kebutuhan pribadinya, atau kah majikan membantunya dengan “bonus” seperti pembalut, sabun mandi, pulsa.

Tentu akan sangat membantu apabila pengeluaran pengeluaran ART selama ia berada di rumah majikan bisa minimal, sehingga ia mendapatkan dana yang lumayan untuk diberikan kepada keluarganya di kampung. Ingat, kebanyakan ART adalah tulang punggung keluarga. Mudah bagi mereka untuk tergoda dengan tawaran lain yang lebih besar. Dan biasanya sesama ART saling bercerita.

Tetapi dengan adanya bonus bonus kecil, dapat menjaga mereka godaan upah lebih besar, karena mereka tahu berapa besarnya uang yang bisa mereka kumpulkan diakhir bulan.

6. ART tidak mau nurut, dan selalu telat bila disuruh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun