Mohon tunggu...
Arde WISBEN
Arde WISBEN Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

10 Salah Kaprah Soal Asisten Rumah Tangga (ART)

11 Juli 2016   10:33 Diperbarui: 11 Juli 2016   10:40 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran usai, saatnya kembali ke aktifitas biasa. Bagi keluarga yang menggunakan jasa asisten rumah tangga (ART), satu kekhawatiran biasanya, apakah ART mereka akan kembali. Ya, lebaran seakan menjadi ujian seberapa harmonis hubungan antara majikan dan ART nya. Bagi keluarga yang tidak cocok dengan ARTnya, lebaran bisa menjadi ajang terminasi. Ucapan, “nanti gak usah balik dulu ya”, cukup sebagai tanda bahwa sang ART sudah diberhentikan. Tidak adanya kontrak tertulis antara majikan dan ART membuat ikatan kerja lebih banyak ditentukan oleh ikatan emosional. Masih cocok dilanjutkan, kalau tidak diakhiri.

Banyak tulisan sudah membahas  alasan ART tidak betah bekerja pada satu keluarga. Dan umumnya alasan alasan yang dikemukan sudah common. Bahkan satu acara kuis televisi sampai mempunyai pertanyaan tentang ini yaitu, “apa alasan ART tidak betah bekerja?”.

Dari 100 orang yang disurvey, jawaban yang muncul diantaranya; majikan galak, gaji kurang, pekerjaan yang terlalu banyak dan tidak ada waktu libur. Selain tentu saja ada faktor dari ART sendiri, yaitu menikah atau merawat orang tua.

Nah, saya pun melakukan survey kecil kecilan untuk mengetahui pandangan keluarga pengguna jasa ART. Hasilnya, saya menemukan banyak salah kaprah mengenai keberadaan ART.

Berikut 10 salah kaprah yang sering terjadi terkait pandangan majikan tentang ART.

1. ART bisa menerima perlakukan apa saja

Zaman sudah berubah, ART bukanlah budak atau pun tahanan. Mereka adalah orang yang memberikan pelayanan jasa. Untuk itu perlu mendapatkan perlakuan yang layak. Pemukulan, kata kata kasar dan segala bentuk kekerasan fisik maupun verbal tidak pantas diberikan kepada orang yang sudah komitmen untuk membantu kelancaran urusan rumah tangga.

2. ART harus bisa melakukan semua pekerjaan

Harus disadari oleh keluarga pengguna jasa, bahwa ART bukanlah manusia super. Ada diantara mereka yang pandai berkomunikasi dengan anak, namun tidak lincah untuk urusan pekerjaan rumah tangga lainnya. Sebaliknya, ada yang sigap, rajin, namun sering salah dalam berhubungan dengan anak.

Untuk itu, ada baiknya  keluarga calon pengguna ART sudah tahu prioritas pekerjaan yang akan mereka percayakan kepada ART. Apakah untuk mengasuh anak karena orang tua bekerja, atau kah untuk membantu menyelesaikan pekerjaan sehari hari di rumah.

3. ART harusnya punya inisiatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun