Islam menjadi mayoritas di Indonesia dengan 87,2% atau lebih dari 207 juta penduduknya muslim, kemudian disusul oleh Kristen Protestan (6,9%), Kristen Katolik (2,9%), Hindu (1,7%), Budha (0,7%), dan Khonghucu (0,05%). Seperti yang diketahui bahwa di Indonesia sebelumnya banyak yang menganut Hindu-Budha, kemudian Islam menyebar hingga kini. Banyak teori tentang masuknya Islam ke Indonesia, salah satunya disebarkan oleh orang asing asia (Arab, India, Cina, dll.) kemudian menyatu dengan penduduk asli.
 Islam sudah masuk negara bahari Asia Tenggara sejak awal dari masa Khalifah ketiga Utsman (644-56), utusan muslim dari Arab masuk ke Cina kemudian di Kanton pada abad IX sudah ada ribuan pedagang yang beragama muslim. Jalur perdagagan Cina dengan Arab tentulah melewati perairan Indonesia sehingga secara logika Indonesia menjadi sangat mudah terpapar dengan Islam, hal tersebut dapat dibuktikan pada pertengahan abad XII yaitu utusan dari Sriwijaya ke istana Cina sudah memiliki nama Arab. Bukti yang valid mengenai penyebaran Islam di kehidupan masyarakat Indonesia yaitu prasasti-prasasti Islam yang berupa catatan para musafir dan kebanyakan adalah batu nisan.
 Bukti berupa batu nisan tertua yang masih ada dan tarikhnya terbaca dengan jelas ditemukan di Leran, Jawa Timur, milik wanita yang merupakan putri dari orang yang bernama Maimun, dalam nisan tersebut terdapat tahun 475 H (1082 M). Nisan tersebut benar adalah sebuah kuburan di Jawa atau batu yang dipindahkan sepeninggalnya, jika dilihat tampaknya wanita tersebut merupakan seorang muslim non-Indonesia sehingga batu ini tidak memberi kejelasan tentang mapannya agama Islam di tengah penduduk Indonesia. Petunjuk pertama tentang penyebaran Islam di Indonesia yaitu ditemukannya nisan Sultan Sulaiman bin Abdullah bin al-Basir di pemakaman Lamreh, bagian utara Sumatera, beliau wafat pada tahun 608 H (1211 M).
Lalu mengapa Islam menjadi agama terbesar di Indonesia?
Letak Strategis
Indonesia menjadi jalur perdagangan dunia, dalam hal ini terjadi banyak pertukaran budaya hingga agama. Letak yang strategis juga memperkuat teori masuknya Islam ke Indonesia dari Arab, Persia, India, dll. Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga tidak hanya sebagai tempat singgah, Indonesia juga menjadi tujuan perdagangan dunia.
Masyarakat yang Ramah
Tidak perlu diragukan lagi bahwa masyarakat Indonesia ramah sejak dulu. Sifat masyarakat Indonesia ini sangat berpengaruh untuk kemudahan penyebaran agama Islam di Indonesia. Selain ramah, sebenarnya banyak sifat yang baik lainnya diantaranya, mudah memaafkan, tidak mudah curiga, dan mudah percaya. Tetapi di sisi lain, sifat baik dan terbuka masyarakat Indonesia juga memiliki dampak negatif, salah satu buktinya yaitu bagaimana masuknya Bangsa Belanda yang kemudian memonopoli hingga menjajah Indonesia.
Islam Disebarkan dengan Cara Damai
Islam sejak awal masuk bukanlah berasal dari penaklukan kerajaan atau bangsa lain, Islam masuk dari interaksi masyarakat muslim salah satunya pedagang dengan masyarakat asli yang bukan muslim. Buktinya Islam yang berada di Indonesia merupakan hasil dari akulturasi dari budaya lokal, hal ini seharusnya tidak terjadi jika Islam disebarkan dengan paksaan yang juga dilarang dalam Al-Quran (Al-Baqarah:256).
Kemudahan untuk Menjadi Muslim