Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Warga Pesisir Kreatif, Bikin Alat Permainan Edukatif

19 Maret 2010   01:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:20 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sifat kreatif bisa tumbuh dimana saja dan juga oleh siapa saja seperti halnya Roziqin ( 42 ) warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak ini karena sifat kreatifnya ini mampu menciptakan pekerjaan sambilan yang mampu mendatangkan penghasilan tambahan bagi keluarganya. Berawal dari temannya membutuhkan Alat Permainan Edukatif untuk Taman Bermain ( PAUD) seperti balok umum, meronce, menara susun berbagai macam puzzle maka mendorong dirinya untuk meniru contoh yang dibawa oleh temannya itu dan akhirnya dia mampu membuat alat permainan itu tidak berbeda jauh dari aslinya. Justru alat permainan edukatif buatannya lebih bagus dan juga jenisnya lebih bervariasi karena dia juga menciptakan bentuk-bentuk baru yang belum ada di pasaran. Dari kreatifitasnya itu kini dia medapatkan penghasilan tambahan yang cukup lumayan, dikala pekerjaan pokoknya sebagai petani tambak lagi sepi , sehingga uang hasil penjualan mainan edukatif itu dapat digunakan untuk belanja harian dan sebagian untuk pembelian peralatan pertukangan agar kerjanya lebih lancar. ” Awalnya tidak disengaja , ketika itu ada teman yang mencari mainan edukatif untuk sekolahnya sambil membawa contoh gambar , karena saya merasa bisa membuat saya mencoba menyanggupinya lalu saya beli kayu, cat dan membuat dengan peralatan seadanya . Setelah jadi saya tunjukkan pada teman saya itu , hasilnya cukup positif hasil pekerjaan saya sudah cukup baik , justru dia pesan lagi untuk sekolah temannya ” ungkap Roziqin ketika ditanya awal mula dia membuat Alat Permainan Edukatif yang saai ini ditekuninya. [caption id="attachment_97224" align="aligncenter" width="300" caption="Roziqin menunjukkan alar permainan edukatif berupa alat pertukangan"][/caption] Roziqin yang mengaku telah 6 bulanan membuka usaha membuat permainan edukatif ini mengatakan, awalnya ia kurang tertarik menekuni usaha ini namun ketika ditunjukkan contoh-contoh serta harga yang ditawarkan ia menyetujuinya. Berbekal ketrampilan tukang seadanya iapun membeli bahan baku seperti kayu , papan harbord, cat , spon dan juga peralatan tukang seperti gergaji, mesin ampelas dan juga mesin serut. Pertama ia membuat permainan edukatif pesanan temannya sesuai dengan contoh , seperti sate angka, balok unik, meronce bangun, Balok aksara dan menara susun aksara. Selain itu pula ia juga membuat permainan baru yang contohnya ia dapatkan dari internet misalnya, ada alat pertukangan, alat musik, berbagai macam puzzle dan juga permainan lain yang dapat membangkitkan kreasi dan imajinasi anak. Dia juga siap menerima pesanan bentuk permainan apa saja dari pemesan yang penting bentuk dan contoh gambarnya ada , soal harga nanti bisa dimusyawarahkan bersama. ” Untuk harga jual permainan ini yang paling murah ya alat stempel gambar ini perbiji cuma Rp 6.500,- , dan yang paling mahal balok umum Rp 225.000,- balok ini bisa diubah-ubah menurut keinginan. Seperti alat pertukangan ini satu set cuma Rp 85.000,- , Balok aksara Rp 75.000,- dan masih banyak lagi pilihan mainan lainnya ”, kata Roziqin sambil menunjukkan alat permainan buatannya. Ditanya pemasarannya Roziqin menjelaskan, saat ini daerah pemasaran alat permainan edukatif buatannya nya baru terbatas pada sekolah-sekolah atau taman bermain disekitarnya , Itupun baru tahap pesan dulu baru dibuatkan . Oleh karena itu pada hari-hari tertentu dia keluar rumah dengan membawa contoh lalu mendatangi sekolah-sekolah untuk menawarkan alat permainan buatannya , setelah ada pesanan dia baru membuatnya sesuai dengan permintaan. Untuk membuat dengan jumlah banyak dia beluma ada pikiran , selain membutuhkan modal yang banyak juga tenaga belum ada , karena dari pembuatan sampai pemasaran semua masih ia tangani sendiri dibantu dengan istrinya. Namun demikian dari hasil membuat permainan edukatif ini hasilnya cukup lumayan jika dibandingkan dengan bekerja menyewa tambak orang lain. ” Mudah-mudahan dengan dimasukkannya lewat media internet ini , kami bisa mendapat pesanan dari mana-mana . Harapan kami usaha yang kami rintis ini bisa menjadi besar selain saya bisa mendapatkan tambahan penghasilan sendiri , nantinya saya bisa membuka lapangan pekerjaan untuk teman-teman disini. Selain itu pula kami membuka selebar-lebarnya pada siapapun yang mau memasarkan alat permaianan edukatif buatan kami untuk keuntungannya kita bisa bagi-bagi ” ujar Roziqin lulusan SMP yang dikenal dengan Gus Rozy setengah berpromosi. [caption id="attachment_97225" align="alignnone" width="300" caption="Bentuk -bentuk lain alat permainan buatan Roziqin"][/caption] Memang kreatif yang dilakukan oleh Roziqin salah seorang petani tambak desa Kedungmutih kecamatan Wedung Kabupaten Demak ini , meskipun dengan pendidikan seadanya ia dapat menangkap peluang dengan menjamurnya Taman Bermain dan PAUD. Dengan pekerjaan sambilan ini tentunya akan menambah penghasilan tersendiri bagi keluarganya , dan jika usaha ini besar tentunya akan memperlebar peluang kerja bagi warga sekitarnya . Apalagi saat ini masih banyak orang yang membutuhkan pekerjaan , tunggu apa lagi dikala kreatifitas ada mari kita manfaatkan sekuat tenaga. (FM) Fatkhul Muin Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun