Ternak ayam potong bagi sebagian warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak merupakan usaha baru yang mendatangkan penghasilan dan juga membuka lapangan pekerjaan. Kini setidaknya ada 15 kandang ayam yang tersebar di sepanjang sungai dan juga areal tambak ikan dan garam. Ketertarikan warga desa untuk membuka usaha ini berkat keberhasilan peternak ayam di daaerah Jepara yang juga mengembangkan usaha ternak ayam di lahan tambak lebih dahulu.Melihat hasil yang cukup lumayan dan juga resiko kecil maka H.Nachrowi (45) salah seorang warga desa Kedungmutih kemudian membuka usaha ternak ayam potong di lahan pinggir pantai . Hasilnyapun cukup menggembirakan sekali panen dalam jangka waktu 36 hari , dengan tebar 1000 ekor ayam ,satu kandang bisa untung bersih 1- 1,5juta rupiah. “ Kalau harga ayam potong bagus keuntungan bisa lebih besar lagi , namun jika harga ayam hidup perkilonya tidak kurang dari Rp 12.500 maka peternak tidak mengalami kerugian. Apalagi jika harga ayam hidup bagus atau ketika banyakorang membutuhkan keuntungan bisa berlipat “ , ujar H. Ali Nachrowi yang ditemui di kandang ayamnya pinggir pantai belum lama ini. Dikatakakan,ternak ayam potong di lahan tambak atau lahan bero merupakan alternative pekerjaan , selain tambak masih menghasilkan ikan juga ada tambahan penghasilan dari ternak ayam. Untuk dapat membuka usaha ternak ayam potong ini minimal modal yang diperlukan sekitar 20 - 25 juta rupiah . Modal tersebut diantaranya untuk membuat kandang , membeli bibit ayam, pakan dan juga biaya operasional lainnya . Kandang ayam dengan kapasitas 1000 ekor ayam membutuhkan biaya 10 -15 juta rupiah dibuat dari bambu dengan atap rumbia. Bibit ayam perekor Rp 5.500 – 6.000,-, untuk pakan harganya sekitar Rp 2.500,- dan juga biaya operasional seperti penjaga, obat dan juga bayar listrik dan air. Biasanya untuk yang modalnya kecil mencari tambahan modal lewat kerjasama dengan orang lain atau pinjam koperasi atau Bank. Selain itu pula ada juga yang pinjam pada suplayer , baik bibit dan pakan ayam , jika panen pinjaman tersebut ditutup dari hasil panen ayamnya. Zamroni (43) peternak ayam yang sudah 3 kali panen mengatakan, usaha ternak ayam potong yang ia tekuni belakangan ini merupakan usaha sambilan dari usaha yang utamanya sebagai petani garam dan juga tukang angkut garam. Melihat peluang ternak ayam yang cukup menguntungkan ini maka iapun mecoba peruntungan dan hasilnya lumayan selama 3 kali tebar bibit dia belum pernah mengalami kerugian . Sehingga usaha ternak ayamnyapun kini terus ia tekuni, apalagi saat ini pembuatan garam cuacanya tidak begitu mendukung , sehingga kini satu-satunya usaha yang cukup menghasilkan adalah ternak ayam potong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H